REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski tim nasional Indonesia berhasil menuntaskan hadangan pertamanya di turnamen Al Nakba International Tournament di Palestina, Kamis dengan mengalahkan Mauritania dengan skor 2-0, konflik antara PSSI dengan tim-tim LSI belum berakhir. Termasuk diantaranya dengan bergabungnya penyerang Persipura Titus Bonai ke timnas.
PSSI menyebutkan bahwa manajemen Persipura disebut-sebut telah menahan paspor pemain yang akrab disapa Tibo itu untuk keberangkatannya ke Palestina bersama Timnas bentukan Djohar Arifin.
"PSSI tidak bisa menolak keinginan Tibo dan Okto untuk memperkuat Timnas. Jadi justru yang menahan paspor itu yang melanggar hak asasi," kata Penanggung Jawab Timnas PSSI Djohar Arifin, Bernhard Limbong di Jakarta pada Selasa lalu.
Menurut Limbong, keinginan Titus Bonai dan Oktovianus Maniani untuk membela timnas seharusnya didukung penuh oleh klub dan bukan malah menahannya.
Namun PSSI dengan berbagai upaya akhirnya tetap membawa Tibo ke Palestina untuk mengikuti turnamen Al-Nakbah, tetapi PSSI belum pernah menjelaskan secara rinci mengenai asal-usul paspor yang digunakan.
Menanggapi hal ini, ketua Harian Persipura Jayapura, La Siya menegaskan, selama ini tak pernah ada pihak yang datang menemui manajemen Persipura untuk memintai paspor atas nama Titus Bonai, dan Persipura tak pernah menahannya.
"Selama ini siapa pun tidak pernah ada yang datang kepada kami untuk meminta paspor Titus Bonai," ujar La Siya ketika dihubungi, Kamis.
La Siya mengatakan, keberangkatan Tibo ke Jakarta belum lama ini adalah dengan alasan meminta ijin untuk berobat.
"Dia minta ijin untuk berobat. Dia sendiri tidak meminta paspor karena dia tidak pernah mendapat ijin ke Timnas. Tidak pernah ada yang meminta paspor kepada kami, bagaimana bisa dikatakan kami menahan-nahan?," ujar La Siya.
Secara terpisah, Sekretaris Persipura Thamrin Sagala memastikan akan memanggil Tibo dan akan memintai pertanggungjawaban sepulang dari Palestina nanti.
"Yang pasti kami akan minta pertanggungjawaban Tibo karena dia memperkuat Timnas tanpa mengantongi izin dari Persipura," ujar Thamrin Sagala.
Thamrin menambahkan, pihaknya akan menyerahkan kasus ini kepada pihak berwajib karena disinyalir telah terjadi pemalsuan surat keterangan yang dibuat oleh para pengurus PSSI Djohar Arifin sehingga bisa diterbitkan paspor baru bagi Titus Bonai.