REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Proses identifikasi seluruh jenazah korban kecelakaan pesawat angkut Sukhoi Superjet 100 (SSJ-100) diperkirakan akan selesai paling cepat pada pertengahan Juli, kata Ketua Tim Forensik Rusia, Prof. Andrey Kovalev.
"Kami memperkirakan semua jenazah korban Sukhoi dapat selesai diidentifikasi pada pertengahan Juli," kata Andrey Kovalev di Jakarta, Sabtu siang.
Andrey mengatakan bahwa proses identifikasi sebenarnya bisa selesai lebih cepat jika hanya menggunakan sejumlah bagian besar dari jenazah.
Namun dia ingin melakukan proses identifikasi dengan menggunakan bagian terkecil dari jenazah yang sudah dievakuasi dari kawasan Gunung Salak, Bogor.
"Segala bentuk partikel terkecil dari jenazah semua penumpang akan kami identifikasi," kata dokter ahli forensik patologi Rusia itu.
Guna membantu proses identifikasi jenazah korban Sukhoi tersebut, maka Pemerintah Rusia telah mendatangkan 17 zat reagen kimia, Sabtu siang.
Zat reagen kimia yang dimasukkan ke dalam lima kotak tersebut dibawa dari Moskow menuju Jakarta dengan menggunakan pesawat sewaan yang dibiayai penuh oleh Pemerintah Rusia. Zat tersebut dibawa dengan menggunakan kotak khusus untuk menjaga suhu udara agar reagen tidak rusak.
"Zat reagen kimia ini kami datangkan untuk memenuhi permintaan Polri dalam melakukan proses identifikasi," kata Dubes Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu.
Dubes Alexander Ivanov mengatakan bahwa Pemerintah Rusia akan memenuhi semua permintaan Pemerintah Indonesia dalam membantu kelancaran proses identifikasi jenazah korban Sukhoi.
Sebanyak 17 macam zat reagen kimia tersebut antara lain AmpFISTR Human Identifier Plus, Human DNA Quantification Kit, Minifier Kit, POP 4, dan Gene Scan 500 LIZ.