REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Aksi unjuk rasa warga Desa Sribandung, Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan (Sumsel) terus berlanjut. Pada aksi Senin (21/5) warga memasang patok di lahan BUMN perkebunan, sejak Selasa (22/5) warga memilih menduduki lahan tersebut.
Dalam aksi yang berlangsung sejak Ahad (20/5) warga tetap pada sikap mereka, menuntut PTPN VII yang saat ini mengoperasikan pabrik gula (PG) Cinta Manis di tempat tersebut, mengembalikan lahan warga seluas 2.500 hektare yang dikuasai BUMN yang berkantor pusat di Bandarlampung tersebut.
Beberapa pengunjuk rasa menyatakan menolak melakukan negosiasi atau pembicaraan ganti ruga dengan manajemen PTPN VII. "Kami menuntut lahan kami yang dikuasai PTPN dikembalikan ke warga," kata seorang pengunjuk rasa.
Anggota DPRD Sumsel Rusdi Tahar yang mendampingi aksi warga tersebut menjelaskan, ia sempat dihubungi pimpinan PTPN VII melalui pesan singkat di telepon seluler, yang menyatakan ingin mengadakan pertemuan.
"Pesan itu saya balas, dengan melihat sikap dan tuntut warga di lapangan, warga menyatakan, tidak ada negoisasi lagi. Permintaan warga hanya meminta PTPN VII mengembalikan lahan kepada warga yang sudah dikuasai perusahaan sejak 30 tshun silam," kata Rusdi Tahar.
Dalam aksi tersebut warga Desa Sribandung, Kecamatan Tanjung Batu, meminta kembali lahan warga seluas 2.500 hektare yang kini dikuasai PTPN VII Cinta Manis.
Walau menduduki lahan perkebunan PTPN VII warga tidak melakukan perusakan. Menurut warga yang berunjuk rasa, bila sampai waktunya manajemen PTPN VII tetap tidak memperhatikan tuntutan warga, maka warga akan menebang paksa tanaman tebu-tebu yang terhampar di lokasi perkebunan yang diklaim milik warga.
Sementara itu Sandri Kamil Humas PTPN VII yang berada di Bandarlampung saat dihubungi //Republika// mengatakan belum bisa memberikan penjelasan terhadap aksi warga tersebut.
"Kita di kantor pusat belum memperoleh laporan resmi dari Cinta Manis. Memang sebelumnya pernah ada penjelasan bahwa ini masalah lama yang lembali dipermasalahkan warga," ujarnya.
Sementara itu, Ahad (20/5), ratusan warga Desa Rengas Kecamatan Payaraman, Kabupaten Ogan Ilir bersama mahasiswa dan aktivis LSM lingkungan melalukan aksi di simang tiga jembatan timbang Indralaya di ruas jalan lintas Timur Sumatera.