REPUBLIKA.CO.ID, MADRID - Pelatih Real Madrid, Jose Mourinho, telah memperpanjang kontraknya untuk empat tahun ke depan, setelah membawa tim tersebut meraih juara liga Spanyol, demikian disampaikan oleh tim pada Selasa (22/5).
"Real Madrid dan Jose Mourinho telah mencapai kesepakatan untuk memperpanjang kontrak terakhir dengan klub sampai 30 Juni 2016, demikian pernyataan klub yang dipublikasikan melalui situs resminya.
Pria 49 tahun yang menyebut dirinya sendiri sebagai `Special One` itu memimpin Real Madrid ke gelar juara liga domestik ke-32nya pada bulan lalu, mengakhiri dominasi rival abadi, Barcelona, selama tiga musim berturut-turut.
Keberhasilan tersebut membuat dirinya menjadi pelatih keempat yang telah menjuarai empat gelar liga berbeda, setelah meraih mahkota juara di Inggris, Italia, dan Portugal, bersama dengan pelatih asal Austria, Ernst Happel, pelatih asal Kroasia, Tomislav Ivic, dan veteran Italia, Giovanni Trapattoni.
Mourinho, yang bergabung dengan Real pada Mei 2010 dengan durasi kontrak sepanjang empat tahun, pada awal Mei mengatakan bahwa ia tidak berambisi menjadi pelatih di negara baru. Laporan-laporan media telah berspekulasi bahwa ia akan kembali ke Inggris.
Pada musim pertamanya di Real, berbagai kritik dialamatkan kepada pelatih asal Portugal ini perihal pendekatannya yang terlalu agresif, baik di dalam maupun di luar lapangan, serta komentar-komentarnya di konferensi pers mengenai rival-rival serta para wasit.
Pada salah satu insiden yang terjadi di Agustus tahun lalu, ketika Barcelona menjuarai Piala Super Spanyol dengan mengalahkan Real, terjadi keributan setelah Marcelo mendapat kartu merah akibat melakukan pelanggaran keras terhadap Cesc Fabregas.
Di tengah keributan itu, Mourinho tertangkap kamera televisi sedang mencolok mata asisten pelatih Barca, Tito Vilanova - yang sekarang dipromosikan menjadi pelatih utama untuk menggantikan Pep Guardiola.
Saat itu ketika ditanyai mengenai insiden tersebut, yang membuat dirinya mendapat larangan mendampingi tim selama dua pertandingan, Mourinho menjawab para pewarta di konferensi pers pasca pertandingan dengan berkata, "Pito Vilanova? Saya tidak tahu siapa itu Pito."
Mourinho selalu mendapat dukungan dari presiden Real, Florentino Perez.
Mantan direktur umum Real, Jorge Valdano, pernah mendebat perekrutan Mourinho, namun ia kemudian harus kehilangan pekerjaannya.
Pada Mei 2010, Perez menghapus posisi direktur umum yang diisi oleh Valdano, untuk memberi otoritas lebih besar kepada Mourinho, yang terlihat seperti sebuah kemenangan bagi pelatih asal Portugal ini.
Media-media Spanyol melaporkan bahwa saat itu Mourinho meminta pemecatan Valdano, yang merupakan mantan pemain internasional Argentina, sebagai syarat jika Real ingin dirinya bertahan di klub tersebut.