REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) akan melakukan uji coba Hawk-Eye, sebuah teknologi pemantauan menggunakan kamera di garis gawang. Uji coba Hawk-Eye itu bakal dilakukan ketika Inggris menjajal Belgia dalam laga persahabatan di Stadion Wembley, Inggris, 2 Juni mendatang.
Uji coba itu adalah jawaban dari serangkaian keputusan kontroversi yang dibuat wasit-wasit dalam sebuah pertandingan. Nantinya, garus gawang itu akan digunakan para penguji independen dalam pertandingan pemanasan terakhir sebelum Piala Eropa 2012.
Pembicaraan selama berminggu-minggu yang dilakoni antara FIFA, UEFA, dan FA serta pihak Hawk Eye, akhirnya berujung pada uji coba penggunaan teknologi ini dalam pertandingan internasional Inggris kontra Belgia. Laga persahabatan yang diprediksi bakal ditonton 85 ribu pasang mata di Wembley ini dianggap sebagai tempat yang tepat.
Pasalnya, Wembley kerap kali menjadi saksi bisu pertandingan kontroversial yang disebabkan perihal gol. Sebut saja, insiden yang terjadi ketika Chelsea kontra Totenham Hotspur di semifinal Piala FA 15 April lalu. Gelandang Chelsea, Juan Matta dianggap telah mencetak gol, padahal bola belum melewati garis gawang ketika klubnya menang 5-1 atas Spurs.
Disampaikan FIFA, tes penggunaan teknologi garis gawang di Wembley ini merupakan lanjutan dari tes sebelumnya, yang dilakukan pada final Hampshire FA Senior Cup, di St Mary Stadium, Southampton, Inggris, 16 Mei lalu. Selanjutnya, Badan penguji independen yang ditunjuk FIFA, Laboratorium untuk Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Swiss (EMPA), akan melakukan uji coba tambahan setelah pertandingan Inggris lawan Belgia.
Teknologi garis gawang Hawk-Eye, yang dilaporkan bernilai sekitar 250 ribu pounds per stadion ini, menggunakan enam kamera di tiap ujung stadion untuk mengkalkulasi posisi tiga dimensi bola. Nantinya, wasit akan diperingatkan melalui sinyal transmisi yang ada di jam tangannya pada waktu sedetik, untuk mengetahui apakah bola dianggap melewati garis gawang atau tidak.
Hawk-Eye hanya akan bisa diakses pengamat dari Laboratorium untuk Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Swiss (EMPA), Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB), dan perwakilan FIFA di Wembley yang akan memiliki akses terhadap sistem pembacaan teknologi garis gawang. Selain akan diuji coba di Wembley, teknologi garis gawang, juga akan dilakukan GoalRef dalam pertandingan Denmark kontra Australia di Kopenhagen pada waktu yang bersamaan laga persahabatan Inggris lawan Belgia. GoalRef, merupakan teknologi lain yang juga sedang diuji coba, menggunakan chip yang ditempatkan di tengah bola, yang juga menyertakan beberapa sensor yang diletakkan di mulut gawang.