REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Belum juga resmi menjadi calon gubernur Jawa Barat, nama Dede Yusuf sudah dimanfaatkan oleh oknum untuk tindak penipuan. Sejumlah pemilik warung di Desa Parung Serab Kecamatan Soreang, Bandung, menjadi korban penipuan oknum sales obat dengan mencatut nama Wakil Gubernur Dede Yusuf untuk menjual obat-obatannya.
Modusnya, pemilik warung dijanjikan hadiah langsung berupa televisi LCD 29 inci, lemari kaca, serta uang Rp 600 ribu/bulan selama 6 bulan. Dalam melancarkan aksinya, para penipu tersebut mengatakan, promo tersebut menjelang pencalonan kembali wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf dan ulang tahun perusahaan produsen obat tersebut.
"Tapi syaratnya, kita harus beli obat dari mereka seharga Rp 480 ribu," ungkap Enung Warningsih, salah seorang pemilik warung korban penipuan, Ahad ( 27/5).
Enung mengaku tertipu oleh sales obat tersebut, Sabtu(26/5) sekitar pukul 12.00 WIB. Warung makan yang sekaligus toko kelontongan miliknya kedatangan tiga orang pria berusia sekitar 40 tahunan, yang menggunakan sebuah mobil Avanza silver.
Ketiga orang sales yang mengaku dari perusahaan Gratia Husada Pharmacetial Semarang, mereka menawarkan sejumlah produk yang dibawanya dengan iming-iming tersebut. Mereka menjelaskan, bahwa Enung terpilih sebagai salah satu pemilik warung yang mendapatkan hadiah dari Dede Yusuf, namun harus membeli produknya seharga Rp 480 ribu.
"Mereka juga minta agar warung saya mau dipasangi reklame bergambar Dede Yusuf. Imbalannya," Menurut Enung, ia akan diberikan uang sewa space reklame sebesar Rp. 600.000 per bulannya, selama 6 bulan.
Setelah tertipu, para sales pergi dan katakan akan datang kembali jam 4 sore balik lagi untuk memasang reklame sekaligus menyerahkan hadiah yang dijanjikan
"Tapi nggak datang datang lagi," ujar Enung memelas. Di saat itulah Enung sadar dirinya telah tertipu.
Selain Enung, diduga kuat telah banyak korban lainnya yang tertipu oleh oknum yang mencatut nama Dede Yusuf dan ulang tahun perusahaan obat yang dibintanginya tersebut. Sebab, pada saat mengelabui Enung, mereka memperlihatkan catatan sejumlah nama pemilik warung yang mendapatkan hadiah. Hingga hari ini pihak kepolisian masih melakukan upaya pengusutan