Senin 28 May 2012 17:04 WIB

DPR Bakal Bentuk Panja Sukhoi

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Hazliansyah
Soldiers remove a body bag containing the remains of victims of the Sukhoi Superjet 100 crash in Mount Salak, West Java.
Foto: Reuters
Soldiers remove a body bag containing the remains of victims of the Sukhoi Superjet 100 crash in Mount Salak, West Java.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi V DPR Teguh Juarno akan mendorong pembentukan Panitia Kerja (Panja) khusus terkait tragedi Sukhoi Superjet 100. Ia menilai hal ini penting untuk mengungkap siapa yang bertanggung jawab dibalik perizinan dan jatuhnya pesawat naas buatan Rusia itu, 9 Mei lalu.

"Pertanyaan-pertanyaan masih banyak yang bermunculan. Karenanya perlu dibentuk Panja yang akan mendalami persoalan ini," katanya kepada wartawan saat ditemui dalam rapat dengar pendapat Kementrian Perhubungan dan Komisi V DPR RI, Senin (28/5).

Ia mengatakan, bukan hanya dari perizinan, standar operasi pesawat ini juga harus diteliti lebih lanjut. Dikatakannya bisa saja ada ketentuan dalam perundangan yang ditabrak dan sengaja dilegalkan.

Komisi V DPR memiliki dua fokus dalam pembahasan mengenai kecelakaan Sukhoi di Gunung Salak dua pekan lalu. Yakni mengenai amanah UU agar ada pemisahan antara Otoritas Bandara dengan Otoritas pengelola Navigasi.

Tapi Teguh mengaku alasan jatuhnya Sukhoi juga menjadi fokus utama.

"Harus ada kejelasan pada keluarga korban, jangan hanya lisan tapi juga tertulis," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement