REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS - Beberapa negara Uni Eropa mempertimbangkan untuk melakukan pengusiran terhadap staf diplomatik Suriah dari negara mereka Selasa, dalam reaksi atas pembantaian mengerikan akhir pekan lalu di Houla, kata beberapa sumber diplomatik.
"Gagasan tersebut ada di meja," kata seorang diplomat Uni Eropa mengenai pembicaraan Selasa dan Rabu antara duta besar dari blok 27 negara itu.
Di Berlin, kantor berita nasional Jerman, DPA, melaporkan Jerman juga akan mengusir duta besar Suriah dalam protes terhadap peristiwa akhir pekan lalu.
"Ada rencana terpadu antara Inggris, Prancis dan Jerman," kata sumber lain, yang tak ingin disebutkan jatidirinya, sebagaimana dikutip AFP.
Italia dan Spanyol mungkin juga terlibat, tambah seorang diplomat. Duta besar Uni Eropa berencana membahas cara menanggapi peristiwa akhir pekan lalu dalam pembicaraan yang berlangsung di Brussels, Belgia.
Pada hari yang sama Australia sudah mengusir dua diplomat Suriah dan Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr mengatakan ia berharap negara lain juga mengikutinya.
Kuasa Usaha Suriah Jawdat Ali diberitahu tentang keputusan Carr untuk mengusir dia dan seorang diplomat lain dalam waktu 72 jam, sehari setelah ia dipanggil untuk bertemu dengan para pejabat berkaitan dengan pembunuhan yang memicu kecaman global itu.