Ahad 03 Jun 2012 10:52 WIB

Prabowo di Atas Ical, Adik Ani Yudhoyono dan Djoko Suyanto

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Djibril Muhammad
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Foto: Antara/Basri Marzuki
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pakar Komunikasi Politik Universitas Hasanudin Makassar, Hasrullah, menilai Prabowo sebagai capres yang layak diperhitungkan. Kharisma Prabowo berhasil membawa partainya, Gerindra, masuk di legislatif. ?Iklan untuk pencitraan membuat sosok dan partainya masuk ke semua komunitas,? imbuhnya, saat dihubungi, Ahad (3/6).

Dari segi militer, komandan Operasi Penangkapan Presiden Fretilin Nicolau Lobato ini dinilai berkomitmen menjaga pertahanan NKRI dan ideologi Pancasila. Dari segi etnis Jawa, Prabowo juga sudah memiliki. "Dia lengkap," sergahnya.

Dari segi ekonomi, Prabowo seorang pengusaha sehingga tidak mungkin mengalami kekurangan ekonomi. "Orang tidak meragukannya lagi," jelas Hasrullah.

Yang harus diperjuangkan, menurutnya, adalah menghimpun aspirasi seluruh masyarakat Indonesia. Hasrullah berpesan jangan sampai Prabowo hanya membela segelintir orang. Jangan sampai memilih kasih sehingga mengakibatkan diskriminasi.

Bila dibandingkan capres militer lainnya, seperti Pramono Edhie Wibowo dan Djoko Suyanto, Prabowo dinilai lebih baik dari keduanya. Dibandingkan capres partai lain, Ical misalnya, Prabowo dinilainya jauh lebih memiliki kemampuan memimpin dan berkarakter. "Prabowo memang sudah waktunya memimpin negeri ini," papar Hasrullah.

Pernah dia mengikuti pidato politik Prabowo. Orasi peraih Bintang Penghargaan Satya Lencana Raksaka Dharma ini dinilainya berapi-api dan berdasarkan argumentasi yang kuat. Penampilannya dinilai sangat meyakinkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement