Senin 04 Jun 2012 01:10 WIB

Penembak Sadis Berondong Peluru ke Arah Pengunjung Mal

Penembakan (ilustrasi)
Foto: asaljangan.com
Penembakan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO---Satu orang tewas dan enam orang lagi cedera, dua kritis, dalam penembakan di pertokoan utama di pusat Toronto. Peristiwa tersebut baru kali pertama terjadi di kota terbesar Kanada itu.

Satu korban yang berada dalam kondisi kritis adalah bocah lelaki yang berusia 13 tahun, kata juru bicara polisi. Tujuh orang secara keseluruhan ditembak atau terserempet peluru, sementara seorang perempuan hamil terjatuh dalam kekacauan yang terjadi sesudah penembakan, dan melahirkan.

Polisi mengatakan penembaknya masih berkeliaran.

Wali Kota Toronto Rob Ford, yang terlihat putus-asa, memberitahu wartawan di tempat kejadian bahwa belum jelas apakah penembaknya lelaki atau perempuan, demikian laporan Reuters.

"Mengerikan ketika anda mendengar sesuatu seperti ini. Hati saya bersama keluarga telah terpengaruh aksi kejahatan mengerikan ini. Kita harus menangkap pelaku penembakan ini," katanya.

Penembakan tersebut terjadi di tempat makan di Eaton Center, salah satu tujuan wisata terkenal di kota itu. Beberapa saksi mata yang diwawancarai oleh stasiun televisi lokal mengatakan mereka mendengar lebih dari setengah lusin suara tembakan, yang membuat orang berdesak-desakkan untuk menyelamatkan diri dari daerah tersebut.

Gedung itu dikosongkan dan segera dikelilingi oleh puluhan mobil polisi, kendaraan darurat dan mobil forensik.

Polisi mengatakan orang yang tewas berusia 25 tahun, sedangkan korban yang berada dalam kondisi kritis adalah lelaki yang berumur 20 tahun.

Kepala Polisi Toronto Bill Blair mengatakan kepada wartawan bahwa cedera yang diderita korban tewas menunjukkan ia telah menjadi sasaran.

Dua perempuan dan seorang lelaki menderita luka tembak serius, sementara seorang perempuan lagi terserempet peluru, kata mereka.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement