Senin 04 Jun 2012 15:55 WIB

Dongkrak Suara, Kelompok Sayap Kanan Korbankan Muslim

Rep: Agung Sasongko/ Red: Karta Raharja Ucu
Partai Sayap Kanan Jerman
Partai Sayap Kanan Jerman

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Naiknya popularitas partai politik sayap kanan Eropa telah mengilhami lahirnya kelompok pendukung partai tersebut. Di Jerman, kelompok pendukung partai sayap kanan atau dikenal dengan nama Pro-NRW bahkan getol mendukung dengan rangkaian kampanye yang tak lazim.

Mereka provokasi Muslim guna membantu partai sayap kanan meraih suara dalam pemilu lokal di negara bagian Jerman Utara, Rhine-Westphalia (NRW). Mereka berdalih provokasi itu merupakan bentuk dari kebebasan berekspresi.

Pimpinan Pro NRW, Markus Beisicht kepada Der Spiegel versi online mengatakan, sulit bagi partai-partai kecil untuk bersaing dalam waktu demikian singkat menghadapi partai besar. Untuk itu, pihaknya harus menemukan cara guna memberikan pengaruh meski dengan jumlah sumber daya yang relatif kecil.

"Kami butuh cara cepat untuk memenangkan pertarungan dalam waktu singkat," kata dia seperti dikutip onislam.net, Senin (4/6).

Namun, Markus menolak cara itu disebut provokasi. "Kami bebas untuk menyampaikan isi kampanye. Dan kami siap untuk berdebat soal itu," kata Markus merujuk pada kampanye Pro-NRW berupa kontes menggambar kartun Nabi Muhammad dan penghargaan khusus atas dedikasi kartunis Denmark Kurt Westergaard saat mempublikasikan karikatur Nabi Muhammad SAW pada 2005 lalu.

Namun, strategi itu tidaklah berhasil sepenuhnya. Mereka gagal meraih dukungan, bahkan dalam pemilihan lokal, mereka hanya mendapat 1,5 persen suara atau naik 0,1 persen dari pemilihan dua tahun lalu.

Juru bicara Kepolosian NRW, Harry Kolbe dalam sebuah pernyataan menyatakan, strategi provokasi Pro-NRW hanya berhasil memancing kemarahan Muslim Jerman. "Yang membuat saya marah adalah karena polisi yang berada disana berjaga untuk melindungi kebebasan bereskpresi, nyatanya sejumlah polisi harus berada di rumah sakit. Pro NRW tentu harus disalahkan dalam kasus ini, sebab mereka sengaja mengobarkan kabar kebencian kepada empat juta muslim di Jerman," ujarnya menjelaskan.

Seorang partisan Pro NRW, Sebatina Nobile, secara terang-terangan berharap agar terjadi kekerasan. Menurutnya, ada tujuan lain dari kontes karikatur Nabi Muhammad SAW ketimbang demokrasi dan kebebasan berekspresi. "Saya memang mengharapkan terjadinya kekerasan," kata dia menegaskan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement