Senin 04 Jun 2012 16:33 WIB

Inilah Pepatah Afrika untuk Muslim AS

Rep: Agung Sasongko/ Red: Karta Raharja Ucu
Muslim AS shalat di aula ibadah dalam Islamic Center, Kota New York
Foto: Reuters
Muslim AS shalat di aula ibadah dalam Islamic Center, Kota New York

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Anggota kongres Amerika Serikat, Keith M Ellison menyesalkan, dalam satu dekade terakhir, Muslim Amerika dikaitkan dengan individu yang mengaku Islam. Namun, mereka menggunakan agama untuk membangun identitasnya sendiri.

Orang-orang seperti itu bersedia membunuh orang lain dan meninggal dunia bukan karena iman, tetapi identitas mereka yang melekat pada suatu agama. "Saya berulang kali harus mengatakan jika Anda menggunakan identitas sebagai cara, maka Anda tidak berbeda dengan sekelompok penjahat seperti the Crips and the Bloods," kata dia seperti dikutip dari the huffington post.com, Senin (4/6).

Sebagai anggota Kongres dan Muslim, Keith mengaku dirinya begitu diterima dan dihormati dengan baik oleh rekan-rekannya. Namun, ia mengakui masih ada kesalapahaman tentang Islam.

"Islam di Amerika bukan sesuatu yang baru. Islam telah dipraktekkan di Amerika selama 14 generasi, tapi keyakinan kami juga belum bisa dipahami," kata dia.

Untuk itu, kata Keith, perlu ada semacam komunikasi yang jujur, intim dan efektif. Komunikasi itu, dapat berupa buku, film atau lagu. "Jika ada seorang Muslim mampu membuat film, maka buatlah. Jika ada Muslim ingin bernyanyi maka bernyanyilah. Jika ada Muslim memiliki kemampuan menulis drama maka tulislah. Buatlah dunia ini menjadi tempat yang lebih baik. Anda tidak perlu khawatir dengan agama yang Anda anut," kata dia.

"Pepatah Afrika mengatakan 'Ini bukan masalah Anda menelepon saya, tetapi bagaimana Anda menjawab telepon tersebut," tambahnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement