Rabu 06 Jun 2012 17:06 WIB

Kedubes Jerman: Sikap Toleran Indonesia Meningkat

Rep: Lingga Permesti/ Red: Hazliansyah
Potret toleransi beragama di Indonesia
Foto: Edwin/Republika
Potret toleransi beragama di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atase pers Kedutaan Besar Jerman Christoph Seeman menilai, sikap toleran dalam kehidupan beragama di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Namun demikian, Indonesia, dinilainya harus tetap meningkatkan kondisi tersebut.

"Indonesia harus melakukan sesuatu," katanya saat dihubungi Republika melalui sambungan telepon, Rabu (6/6).

Jerman, kata Seeman, seringkali turut andil dalam menjaga sikap toleransi di Indonesia. "Kita seringkali menyelenggarakan dialog antar agama di Indonesia," katanya.

Selain dialog antar agama, Kedutaan Besar Jerman juga sering mengadakan kunjungan pelajar antar dua negara.

"Kunjungan pelajar juga salah satu cara untuk meningkatkan toleransi diantara kita," katanya.  Jerman juga sering mengadakan kerja sama dengan pemerintah Indonesia juga lembaga non pemerintah.

Sebelumnya, dalam sidang UPR di Jenewa tanggal 25 Mei lalu, kebebasan beragama dan berkeyakinan dinilai masih menjadi masalah di Indonesia.

Negara-negara Anggota Dewan HAM PBB dan Negara PBB lainnya banyak memberikan perhatian terhadap persoalan religious freedom dan praktek-praktek intoleransi yang semakin berkembang di Indonesia. Perhatian tersebut setidaknya disampaikan oleh lebih 25 Negara di Dunia, seperti Austria, Inggris, Norwegia, Timor Leste, Afrika Selatan, Swedia, Sri Lanka, Qatar, Bangladesh, Korea, dan lain-lain.

Perhatian mereka terkait kondisi real yang terjadi, baik dalam bentuk kekerasan, intoleransi, desakan untuk investigasi independent, ibadah/rumah ibadah, perubahan hukum yang diskiminatif dan tidak sesuai dengan standar internasional.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement