REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) serius membahas pengambilalihan (inbreng) PT Energi Mineral Indonesia (Persero). Jika, prospektif, EMI kemungkinkan besar akan segera menjadi anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) listrik ini.
“Semuanya sedang dalam pembahasan,” kata Direktur Utama PLN Nur Pramudji, saat dihubungi, Ahad (17/6). Menurutnya pembicaraan awal sudah dilakukan untuk melihat bagaimana kondisi EMI sekarang.
Ia pun mengaku pertemuan dengan Kementrian BUMN juga intensif dilakukan untuk mendalami hal ini. Namun sayangnya, Nur masih enggan menuturkan kapan pembahasan ditargetkan tuntas. “Pada saatnya nanti kita umumkan,” ujarnya lagi. Ia mengaku PLN melihat EMI, sebagai perusahaan yang memiliki prospek cukup baik ke depan.
Jika PLN jadi mengambil alih EMI, BUMN itu akan menguasai saham EMI hingga 100 persen. Berdasarkan data Kementrian BUMN, EMI mengalami rugi hingga Rp 7 miliar, dengan ekuitas yang terus tergerus 63,36 persen atau sekitar Rp 4 miliar akibat neraca perusahaan yang negatif.
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku inbreng menjadi salah satu cara untuk menyehatkan EMI. “Kalau ini bagus untuk kebaikan bersama, ya tidak apa-apa,” tegasnya singkat.
Sebelumnya, inbreng disarankan Kementrian BUMN kepada PT Perusahaan Gas Negara (PGN). Namun sayangnya, PLN ternyata lebih tertarik meminang EMI dibanding PGN.