Senin 18 Jun 2012 15:34 WIB

Bom Mobil Koyak Bus Mahasiswa di Pakistan

Petugas menggotong jasad korban pembunuhan penyerang bermotor di sebuah rumah sakit di Quetta, Pakistan, Ahad (3/6).
Foto: Reuters/Naseer Ahmed
Petugas menggotong jasad korban pembunuhan penyerang bermotor di sebuah rumah sakit di Quetta, Pakistan, Ahad (3/6).

REPUBLIKA.CO.ID, QUETTA -- Sebuah bom mobil, Senin (18/6) mengoyak satu bus universitas di Pakistan baratdaya yang dilanda pemberontakan. Akibatnya, empat orang tewas dan melukai lebih dari 40 lainnya. Menurut aparat setempat, para korban sebagian besar mahasiswa muslim Syiah.

Serangan itu terjadi di pinggiran Quetta, ibu kota Provinsi Baluchistan yang kaya minyak dan gas yang berbatasan dengan Afghanistan dan Iran. "Satu alat peledak rakitan diletakkan di dalam mobil yang diparkir di pinggir jalan meledak di dekat bus universitas IT lokal, menewaskan empat orang dan melukai lebih 40 lainnya, sebagian besar mahasiswa," kata Komandan Kepolisian Kota, Mir Zubair, seperti dilansir AFP.

"Bom ditargetkan bus pada saat membawa sebagian besar mahasiswa Syiah," katanya ditambahkan. Zubair mengidentifikasi korban tewas tiga mahasiswa dan satu orang yang sedang lewat. Para korban terluka segera dibawa ke rumah sakit militer untuk perawatan yang lebih besar, kata Muhammad Nawaz, seorang dokter di Rumah Sakit Sipil setempat.

Baluchistan adalah titik nyala untuk kekerasan sektarian antara mayoritas Muslim Sunni dan minoritas Syiah Pakistan. Belum ada pihak-pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terbaru itu.

Kelompok hak asasi manusia mengecam keras Pakistan karena gagal untuk menumpas kekerasan antara kelompok Sunni dan Syiah, yang mencapai sekitar 20 persen dari jumlah penduduk.

Ribuan orang tewas dalam kerusuhan terkait sejak akhir 1980-an. Pada Februari 2010, pelaku bom bunuh diri pertama-tama menargetkan prosesi Syiah di Karachi dan kemudian rumah sakit sipil di mana para korban dirawat, yang menewaskan 25 orang.

Baluchistan juga menderita akibat militansi keagamaan dan separatis pemberontakan. Pemberontak Baluchistan muncul di provinsi ini pada tahun 2004, menuntut otonomi politik dan bagian lebih besar dari keuntungan sumber daya minyak, gas dan mineral di wilayah tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement