Senin 25 Jun 2012 22:52 WIB

Masjid Istiqlal, Gaya Arsitektur Islam Modern (2)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
 Ribuan umat Islam saat mengikuti shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Ribuan umat Islam saat mengikuti shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, Sementara itu, halaman Masjid Istiqlal seluas 9,5 hektar dengan tujuh buah pintu gerbang masuk. Di halaman masjid, terdapat jembatan dan air mancur yang berada di tengah-tengah kolam.

Halaman masjid dikelilingi pepohonan yang rindang agar suasana masjid terasa sejuk sehingga akan menambah kekhusyukan jamaah beribadah di masjid ini.

Bangunan menara setinggi 66,66 meter dengan diameter lima meter dan berfungsi sebagai tempat muazin mengumandangkan azan sebagai tanda tiba waktu shalat. Konon, ketinggian menara ini sebagai simbol dari jumlah ayat yang terdapat dalam Alquran yang menurut sebagian riwayat sebanyak 6.666 ayat.

Adapun bangunan utama masjid yang merupakan area shalat utama berukuran 75 m x 75 m dengan ketinggian langit-langit sekitar 19 meter. Bangunan ini memiliki kubah berdiameter 45 meter yang terbuat dari kerangka baja stainless steel dengan ketinggian 47 meter.

Bagian luar kubah dilapisi keramik dan bagian dalam langit-langitnya dilapisi stainless steel. Bagian atas kubah dipasang penangkal petir berbentuk lambang bulan dan bintang. Diameter 45 meter merupakan simbol penghormatan dan rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia di tahun 1945.

Bagian dalam, di bawah sekeliling kubah, terdapat kaligrafi Surah Al-Fatihah, Surah Thaha ayat 14, Ayat Kursi, dan Surah Al-Ikhlas. Bagian dalam kubah ditopang oleh 12 pilar berdiameter dari beton dan dilapisi dengan stainless steel dengan tinggi 12 meter. Angka ini merupakan simbol angka tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW, yaitu 12 Rabiul Awal.

Tempat wudhu terdapat di beberapa lokasi di lantai dasar yang dilengkapi dengan keran khusus sebanyak 660 buah. Sehingga, secara bersamaan, 660 orang dapat berwudhu sekaligus. Masjid Istiqlal ini dapat menampung sekitar 135.000 jamaah yang melakukan ibadah secara serentak bersama-sama dalam masjid ini.

Gedung induk yang terdiri atas lantai utama yang berfungsi untuk ruang shalat memiliki kapasitas 16.000 orang. Di samping kiri, kanan, serta belakang, terdapat lantai bertingkat lima yang dapat menampung jamaah sebanyak 61.000 orang.

Di belakang gedung induk, terdapat gedung pendahuluan yang berfungsi sebagai penghubung ke lantai atas dan dapat berfungsi untuk shalat bagi 8.000 jamaah. Selain dua gedung ini, Masjid Istiqlal juga mempunyai teras ukuran raksasa berukuran 19.800 meter persegi yang dapat menampung sekitar 50.000 jamaah.

Di lantai dasar, juga terdapat ruangan kaca luas yang pernah digunakan untuk Festival Istiqlal pertama dan kedua pada 1991 dan 1995. Selain itu, terdapat puluhan ruangan yang terdiri atas dua aula dan beberapa perkantoran. Aula ini berfungsi sebagai tempat diskusi ilmiah dan pertemuan. Hingga saat ini, bentuk bangunan masjid tidak berubah sejak dibangun pertama kali.

Selain digunakan sebagai aktivitas ibadah umat Islam, masjid ini juga digunakan untuk aktivitas sosial dan kegiatan umum. Masjid ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata yang terkenal di Jakarta. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung umumnya wisatawan domestik dan sebagian wisatawan asing.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement