REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -— Wasekjen Partai Golkar, Lalu Mara mengatakan, cawapres yang akan menemani Aburizal Bakrie nanti di 2014 berasal dari suku Jawa atau Sunda. Yang pasti, harus berasal dari suku besar. "Kalimatnya tidak harus dari Jawa, tapi suku besar. Jawa dan Sunda itu suku besar," katanya ketika dihubungi, Selasa (26/6).
Menurutnya, partai tidak ingin terlalu terjebak pada kepercayaan di dunia politik bahwa pasangan capres harus ada unsur Jawa. Meskipun diakuinya, pandangan itu tetap akan menjadi pertimbangan untuk menentukan strategi pemenangan pada pilpres mendatang.
Lalu Mara mengatakan, masyarakat dewasa ini sudah moderen. Sehingga, selain latar belakang suku, yang juga penting yakni pertimbangan kompetensi. "Saya kira kita lihat nanti figur capres dan cawapresnya bagaimana. Yang penting rakyat melihatnya berdasarkan kompetensi. Jadi, cawapres bisa saja Sunda bisa Jawa," tambahnya.
Partai, ujarnya, akan menampung semua nama-nama yang saat ini muncul di permukaan, termasuk nama Sultan Hamengkubuwono X yang belakangan dikatakan akan menemani Ical di kursi pimpinan negeri. Untuk keputusannya, partai sampai saat ini belum memutuskan, apakah akan menyerahkan keputusannya kepada capres terpilih nanti atau mempercayakan kepada partai. "Semua ditampung. Semua nama yang disebut itu ditampung,’’ papar dia.
Rapat pimpinan nasional (rapimnas) akhir Juni mendatang pun dikatakannya tidak akan menentukan cawapres. Pasalnya, agenda utama rapimnas itu lebih ke penetapan capres serta strategi pemenangan pemilu. Soal cawapres, ada kemungkinan hanya akan dibahas di sidang komisi. Itu pun masih mengenai seputar kriteria.
"Kalau sekarang, yang utama itu penetapan capres. Itu dulu, sebagai implementasi dari amar keputusan rapimnas II nomor 4 poin 13. Soal cawapres, itu nanti," pungkas Lalu.