REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Gelombang serangan siber dilaporkan telah berhasil mencuri setidaknya dana 80 juta dolar AS dari akun-akun bank di Eropa, Amerika Serikat, dan di mana pun di dunia. Angka itu keluar dari laporan terkini mengenai studi keamanan internet yang dirilis Selasa (26/7).
Laporan gabungan dari Guardian Analytics dan McAfee menyebutkan operasi pembobolan dengan sandi 'Operation High Roller' berperan paling besar dalam penyedotan dana secara ilegal. Operasi itu dipimpin oleh sekelompok kriminal dengan sasaran server-server berbasis komputing awan dalam gerakan penipuan global.
Dua perusahaan itu, dalam laporannya, menyatakan serangan-serangan itu berubaya mencuri uang para nasabah antara 75 juta dolar hingga 2,5 miliar dolar AS dalam rekening yang tersebar di sedikitnya 60 bank didunia.
Jaringan tersebut menggunakan teknik-tenik canggih. Salah satunya yakni otomatisasi dan menarget rekening-rekening berdana besar di Eropa sebelum mereka pindah sasaran ke Amerika Latin dan AS.