REPUBLIKA.CO.ID, Allah memberinya kemudahan, saat berada di New York, ia berkesempatan bertemu Shahida, perempuan Muslim yang dikenalnya melalui internet. Dan setelah pertemuan itu dirasa Ulf tak memberinya banyak perubahan, ia memberanikan diri mengontak masjid terdekat dan meminta agar dipertemukan beberapa Muslim.
"Aku menyetir mobilku menuju masjid dengan kaki bergemetar," kenang Ulf. Sampai di masjid, ia bertemu dengan sejumlah Muslim yang memberinya banyak bacaan tentang Islam dan membuatkannya rencana kunjungan ke rumah beberapa Muslim.
Ulf mendapatkan jawaban atas semua pertanyaannya, dan Islam segera menjadi bagian besar dalam hidupnya. Ia mulai shalat secara teratur, dan mengikuti shalat Jumat untuk pertama kalinya. "Itu pengalaman yang luar biasa. Sekitar 200 orang berserah diri untuk satu hal; mengagungkan Tuhan," katanya.
Perlahan, Ulf mulai menemukan kebenaran lewat kata hatinya. "Aku mulai memerankan diriku sebagai seorang Muslim," katanya. Hanya saja, di saat yang sama, Ulf meragukan pilihannya untuk masuk Islam. Respon keluarga dan teman, kebiasaan-kebiasaan lamanya, serta larangan dan kewajiban yang akan mengikutinya sebagai Muslim membayangi pikirannya. (bersambung)