Ahad 01 Jul 2012 11:06 WIB

Lima Kunci Sukses Anggota Polri Versi Presiden

Presiden SBY
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Presiden SBY

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan bahwa ada lima kunci anggota Polri dalam melaksanakan tugas melayani masyarakat.

"Lima kunci sukses yakni pelayanan prima dan anti KKN dalam meningkatkan pelayanan publik yang lebih murah dan akuntabel," kata Presiden dalam amanatnya saat HUT Bhayangkara di Lapangan Markas Korps Komando Brigade Mobil (Mako Brimob) Kelapa Dua Depok, Ahad (1/7).

Kemudian penegakan supremasi hukum dalam memberi rasa aman dan makin mampu menciptakan kemanan yang lebih baik dan akan memperkokoh tata pemerintahan yang baik, katanya.

"Kerja keras Polri diharapkan meningkatkan kualitas pelayanan yang unggul. Sebagai institusi penegak hukum Polri dituntut lebih peka terhadap lingkungan strategi nasional dan regional," kata SBY.

Presiden mengatakan bahwa tingkat kejahatan semakin beragam, kejahatan bukan hanya bersifat konvensional tapi juga perbankan, narkotika, terorisme dan dunia maya. "Polri diharapkan berhasil mengatasi beragam kriminal, baik kejahatan nasional hingga terorisme," katanya.

Polri juga telah berhasil menggagas program pelayan publik dalam meningkatkan pelayan kepada masyarakat, kata Presiden. "Saya juga menyambut baik dan positif kebijakan itu dan Polri sebagai organisasi unggulan dikenal luas oleh dunia internasional," kata SBY.

Presiden juga meminta para anggota Polri menjunjung tinggi kode Polri, kelembagaan dan hubungan dengan masyarakat yang dilandasi nilai Pancasila, Tri Brata, pelayanan publik, tuntaskan reformasi, berantas KKN di jajaran Polri, katanya.

"Langkah tersebut penting untuk kepercayaan masyarakat kepada jajaran kepolisian dalam menangani secara tepat. Respon yang cepat dan tepat menghilangkan tuduhan pembiaran," kata SBY.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement