Selasa 03 Jul 2012 09:07 WIB

Tentara Elit Australia Tewas di Afghanistan

Rep: Gita Amanda/ Red: Hafidz Muftisany
Tentara Australia di Afghanistan
Tentara Australia di Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA-- Seorang tentara elit Australia ditembak hingga tewas dalam perjalanan tugasnya yang ke tujuh di Afghanistan. Insiden ini menambah jumlah tentara Australia yang tewas dalam perang selama satu dekade terakhir.

Kepala Angkatan Pertahanan Australia Letnan Jenderal David Hurley mengatakan, veteran berusia 40 tahun tersebut berasal dari Resimen Udara Khusus, Specuial Air Service (SAS). Ia tewas di provinsi Uruzgan, Senin (2/7), dalam sebuah operasi yang melibatkan pasukan Australia dan Afghanistan.

Tentara tersebut langsung dievakuasi dengan luka dada ke rumah sakit militer di pangkalan militer Australia di Tarin Kowt. Namun sayang, nyawanya tak dapat diselamatkan. Pihak keluarga korban masih belum mau mempublikasikan nama korban.

Tidak diketahui pasti bagaimana bisa, seorang tentara SAS terus bertugas selama tujuh kali perjalanan ke Afganistan. Namun kematiannya menambah korban tentara Australia yang tewas di Afganistan, menjadi 33 orang. Dari semua korban, tak ada yang melakukan kunjungan sebanyak veteran tersebut.

Hurley mengatakan, mungkin tak biasa bahwa seorang tentara bertugas diwilayah yang sama selama tujuh kali. Tetapi ia mengatakan, ia yakin proses manajemen yang tepat telah memastikan tentara tersebut tak melakukan tugas terlalu banyak.

"Ini merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian khusus," kata Hurley pada wartawan.

Durasi dari penugasan tim SAS memang fleksibel. Akan tetapi biasanya tak melampaui waktu enam bulan.

Australia memiliki 1.550 tentara di Afganistan dan merupakan penyumbang militer terbesar, untuk pasukan asing pimpinan NATO dan Amerika Serikat (AS). Australia juga menjadi kekuatan ketiga terbesar pasukan operasi khusus, setelah AS dan Inggris.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement