REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) terus mempertimbangkan Jusuf Kalla (JK) sebagai calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi calon presiden (Capres) Gerindra, Prabowo Subiakto dalam Pemilu 2014. Hal ini berdasarkan sejumlah hasil survei bahwa tingkat elektabilitas pasangan Prabowo dan Jusuf Kalla sangat tinggi.
"Kita mempertimbangkan betul kalau sekiranya itu (pasangan Prabowo-JK) bisa menjadi pasangan ideal," kata Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat, Kamis (5/7).
Kendati demikian Martin mengatakan penetapan Cawapres Gerindra baru akan dilakukan pada saat Pemilu Legislatif 2014 selesai digelar. "Intinya menunggu hasil perolehan suara legislatif," katanya.
Menurut Martin pertimbangan mencalonkan Cawapres harus berangkat dari pemikiran memperjuangkan kepentingan rakyat. Dalam konteks itu, JK dinilai Martin merupakan tokoh paling tepat dalam menangkap aspirasi 250 juta rakyat Indonesia.
Terkait keputusan Rapimnas ke-III Partai Golkar yang menyatakan bahwa Partai Golkar akan memberhentikan kadernya yang maju sebagai Capres dan Cawapres, Martin percaya Partai Golkar tidak akan memberhentikan JK. Sebab JK adalah tokoh partai, mantan wakil presiden, sekaligus seorang negarawan. "Saya kira keputusan itu (Rapimnas ke-III Golkar) tidak berlaku untuk Pak JK," katanya.