REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Seorang tewas dan dua cedera ketika orang-orang bersenjata tak dikenal melepaskan tembakan di dekat tempat pemungutan suara (TPS) di Libya timur. Serangan terjadi di kota Ajdabiya di mana kerusuhan sudah mengganggu pemungutan suara nasional.
Libya menggelar pemilu yang bebas untuk pertama kali dalam beberapa dekade sejak penggulingan pemimpin Muammar Gaddafi tahun lalu. Wilayah Libya timur yang kaya minyak itu sedang berupaya mengukir sejarah menjadi wilayah otonom. Namun, serangan kelompok bersenjata mencederai proses pemilu bebas di wilayah tersebut.
Seorang pejabat setempat menuduh pasukan keamanan menembaki anggota gerakan. Satu depot di Ajdabiya yang menyimpan bahan-bahan pemilihan dibakar pada awal pekan ini.
Ketua komisi pemilu, Nuri al-Abbar, mengatakan tindakan sabotase, terutama di wilayah timur, telah mencegah 101 TPS untuk melakukan pembukaan. Pemungutan suara sejauh ini sudah berlangsung di 1.453 dari 1.554 TPS.
Namun, Abbar mengatakan bahwa sekitar 98 persen dari TPS beroperasi normal. Sebanyak 1,2 juta dari 2,8 juta pemilik hak suara telah menggunakan haknya. TPS mulai ditutup pada pukul 18.00 waktu setempat di Tripoli dan Benghazi.