REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN - Duta Besar Suriah untuk Irak Nawaf al Fares, Rabu (11/7), mengatakan ia telah membelot dan bergabung dengan revolusi terhadap Presiden Bashar al Assad.
Al Fares menyerukan tentara Suriah agar mengikuti tindakannya dan mengalihkan senjata mereka ke para pemimpin Damaskus, di dalam pernyataan video yang diposting di Facebook
"Saya mengumumkan saya telah bergabung, mulai saat ini, dengan jajaran revolusi rakyat Suriah," kata diplomat senior itu .
"Saya meminta ... anggota militer agar bergabung dengan revolusi dan membela negara serta warga negara ... Mengalihkan senjata mereka ke arah penjahat dari rejim ini," kata al Fares sebagaimana dikutip Reuters.
Al Fares direkam sedang berbicara di depan bendera Suriah, yang berwarna hijau dan putih, dari era sebelum Partai Baath memangku jabatan lima dasawarsa lalu. Ia tak memberi perincian mengenai tempat ia berada.
Ia juga tak menjelaskan alasan pembelotannya, tapi berulangkali mengatakan pasukan pemerintah telah membunuh warga sipil selama penindasannya terhadap aksi perlawanan 16 bulan.
Nawaf al Fares, seorang tokoh dari Suriah timur, ditunjuk pada 2008 sebagai duta besar untuk Baghdad. Jabatan yang disandangnya terbilang sensitif mengingat kedua negara tersebut membekukan hubungan diplomatik selama tiga dasawarsa.
Ia dipandang sebagai pilihan aman, sebab ia pernah menjadi penasehat senior Partai Baath, yang dipimpin Presiden Bashar al Assad, di Provinsi Deir az-Zor.
Ia adalah anggota suku Ogeidat, suku utama yang telah lama bersekutu dengan kelompok minoritas Alawi. Bashar al Assad berasal dari kelompok Alawi.