REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA- Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo menilai fenomena perolehan suara Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta dapat menyemangati Pilgub Jatim 2013.
"Secara umum, partai mempunyai mekanisme tersendiri dalam menghadapi pilkada yakni mengusung calon sendiri atau koalisi dengan parpol lain, partai menjadikan pilkada sebagai momentum soliditas partai, dan mencalonkan itu harus menang, tidak asal mencalonkan," katanya di Surabaya, Ahad (15/7)
Di sela-sela Rapat Koordinasi Kesekjenan DPP PDIP, Sekretaris DPD PDIP, dan Kepala Sekretariat dari 18 DPD PDIP se-Jawa dan Indonesia Timur di Surabaya, ia menjelaskan ada beberapa bahan pertimbangan bagi partai untuk mengusung calon sendiri atau berkoalisi dengan partai lain.
Pertimbangan partai antara lain, hasil survei, keinginan struktur partai, dan faktor kekompakan partai. Figur calon juga menjadi pertimbangan penting, sebab orang dalam pilkada itu tidak melihat partai, tapi figur.
"Jokowi itu tidak semata karena hasil survei dan pertimbangan struktur, tapi ada mekanisme keputusan politik partai juga di sana," katanya.
Untuk menghadapi pilkada Jatim, Tjahjo mengatakan masih terbuka banyak kemungkinan. Untuk kandidat dari internal, Tjahjo mengatakan pihaknya mempunyai banyak stok kader yang teruji, yakni kepala daerah yang telah menjabat dua periode maupun anggota DPR/DPRD yang mempunyai rekam jejak bagus.
"Misalnya, Pak Bambang Dwi Hartono (Wawali Kota Surabaya) dan Pak Sirmadji Tjondropragolo (Ketua DPD PDIP Jatim). Nama-nama kader partai akan disurvei, kemudian ditawarkan ke struktur partai," ungkapnya.