REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Ketua Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia La Nyala Matalitti, menyatakan akan memperjuangkan Sriwijaya Football Club mengikuti Liga Champions Asia (LCA) 2013.
"Saya senang Sriwijaya FC menjuarai perang bintang yang menandakan bahwa tim ini terbaik di Indonesia karena berhasil mengalahkan kumpulan pemain bintang. Kami pun akan memperjuangkan Sriwijaya FC berlaga di LCA tahun depan," katanya di Palembang, Senin.
Dukungan diberikan KPSI kepada tim berasal dari Sumsel itu, untuk berlaga pada kompetisi yang dijalankan sesuai aturan FIFA yakni dengan 18 klub. Selain itu, katanya, LSI meski dianggap ilegal oleh PSSI tetap diikuti tim-tim terbaik di Indonesia yang kerap kali menjuarai kompetisi profesional level tertinggi.
"Publik pun tahu kompetisi mana yang berkualitas (Liga Super Indonesia, red), sementara sudah sepatutnya Indonesia mengirimkan tim terbaik saat berlaga di ajang internasional. Sriwijaya FC telah membuktikan kelasnya sebagai tim yang berkualitas," ujarnya.
Ia pun berani memberikan garansi atas keberlangsungan Liga Super Indonesia pada musim depan meski nasib otoritas sepak bola Tanah Air yakni PSSI belum diputuskan FIFA. "Segera nasib persepakbolaan Indonesia akan menemui titik terang," katanya.
Ia mengatakan, manajemen Sriwijaya FC tidak perlu khawatir atas pernyataan Ketua PSSI Djohar Arifin yang mengatakan PS Semen Padang sebagai juara Liga Primer Indonesia yang mewakili Indonesia ke LCA.
"Kita tidak usah bicara Liga Primer lagi karena yang ada hanya Liga Super Indonesia pada musim depan," katanya.