Kamis 26 Jul 2012 11:31 WIB

Panitia Java Cup Dinilai Kurang Profesional

java cup
Foto: Antara
java cup

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gagalnya kedatangan dua klub besar Eropa yakni Everton dari Inggris dan Galatasaray dari Turki dinilai akibat penanganan pihak panitia yang kurang profesional dalam mengurus dan mengatur pertandingan internasional. 

Hasani Abdulgani, salah satu promotor yang pernah mendatangkan klub Galaxy MLS ke Indonesia beberapa waktu lalu, menganggap pembatalan yang sangat mendadak tersebut diakibatkan oleh suatu hal yang sangat memalukan dan tak sesuai dengan kesepakatan kontrak.

"Saya rasa ini disebabkan panitia (LPIS -Red) tidak profesional. Dalam arti lain, seperti tidak ada yang bisa bekerja. Secara profesionalitas kontrak, seharusnya, jika waktu sudah sangat pendek bahkan mepet, tim sekelas Everton dan Galatasary tidak bakal serta merta membatalkan kunjungannya."

"Yang bisa membatalkan kunjungan hanya faktor X atau karena force majeur seperti ledakan bom dan sebagainya. Saya tidak tahu alasan panitia bagaimana. Yang pasti, jika semua sudah siap, bahkan ada klub peserta lain sudah datang (Timnas Malaysia), itu artinya ada sesuatu yang janggal dari kesepakatan," lanjutnya.

Hasani menambahkan, jika sudah bekerjasama dan melakukan kesepakatan kontrak, maka seyogyanya kedua pihak yang sepakat tidak melakukan pendustaan dan kerahasiaan. "Jika ada rahasia yang akhirnya diketahui, maka bisa dilakukan pembatalan secara sepihak," kata Hasani menambahkan.

Turnamen Java Cup semula akan digelar pada 26-29 Juli 2012 dan diikuti empat tim yakni Everton, Galatasaray, Timnas Malaysia dan Timnas Indonesia. Namun pada Sabtu pekan lalu, Galatasaray yang diasuh pelatih Fatih Terim menyatakan mengundurkan diri dari turnamen, dan langkah serupa diikuti oleh Everton yang menyatakan mundur melalui kabar yang dirilis lewat situs resminya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement