REPUBLIKA.CO.ID, Penyakit Diabetes Mellitus (DM) memang tidak dapat disembuhkan. Namun penderitanya dapat mengontrol kadar glukosa darah agar komplikasi dapat dicegah. Pengontrolan tersebut dilakukan antara lain dengan olah raga teratur dan diet. Karenanya, puasa pada bulan suci Ramadhan bukan mustahil dijalani oleh penyandang diabetes. Bahkan puasa dapat menurunkan berat badan pasien diabetes yang kegemukan.
Menurut dr Hariadi Wiroto, SpPD dari bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP), khusus bagi penderita DM yang akan menjalani ibadah puasa Ramadhan, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.
Sebut saja seperti gula darah tidak terlalu tinggi, penyakit cukup terkendali hanya dengan pengaturan makanan (diet). Sedangkan untuk penggunaan obat penurun gula cukup dengan dosis tunggal.
Sementara untuk penggunaan obat penurun gula dengan dosis ganda dianjurkan dikonsumsi pada saat berbuka dan setelah shalat tarawih, atau pada saat sahur.
Bagi yang memerlukan insulin untuk pencegahan, obat hanya diberikan pada saat berbuka saja. Sedangkan penderita yang memerlukan insulin multipel tidak dianjurkan puasa di bulan Ramadhan.
Di samping itu, jika penderita DM akan berpuasa, sangat dianjurkan mereka mengikuti takaran diet yang telah dibuat. Jumlah asupan kalori harian, kandungan karbohidrat, lemak, dan protein, harus tepat.
Jumlah makanan yang dimakan hendaknya juga disebar rata sepanjang waktu tidak berpuasa -- yaitu setelah shalat Maghrib, Isya/tarawih dan saat makan sahur -- dan dalam jumlah kecil. Makan sahur sebaiknya dijadikan makan utama dalam sehari.
Menyangkut aktivitas fisik, Hariadi menyarankan untuk memperpanjang sedikit aktivitas harian, seperti senam ringan dan berkebun. Tujuannya adalah agar pertambahan berat badan dapat dihindari.
''Akan tetapi jangan terlalu aktif secara fisik, karena itu berisiko mengakibatkan hipoglikemia dan dehidrasi. Juga jangan sering terkena sinar matahari, karena penguapan cairan tubuh oleh matahari saat cuaca panas juga mungkin menyebabkan dehidrasi,'' jelasnya.
Idealnya, jika merencanakan berpuasa, penderita berunding dengan dokter sebelum Ramadhan.