REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bio Farma peduli lingkungan dan kesehatan, salah satunya tanggap terhadap perkembangan penyakit. Selain itu, Bio Farma juga berkomitmen dan berkewajiban melindungi kesehatan masyarakat khususnya antisipasi terjadi pandemik flu burung.
Hal itu ditegaskan Nurlaela, Kepala Bagian Public Relations Bio Farma dalam siaran pers yang diterima Republika di Bandung (8/8).
Menurut Nurlaela, dalam upaya ini, pemerintah telah membangun fasilitas pabrik vaksin flu burung. Pembangunan pabrik vaksin flu burung itu sendiri tentunya sangat penting untuk kemandirian bangsa.
''Apabila Indonesia terserang flu burung, misalnya, maka kemungkinan tidak ada satu negara pun yang akan memberikan bantuan vaksin dimaksud, sebab semua negara akan memprioritaskan vaksin tersebut untuk kebutuhan di dalam negerinya masing-masing,'' ujarnya.
Dikatakan Nurlaela bahwa status Bio Farma dalam proyek ini merupakan penerima hibah pembangunan riset terpadu dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
''Sesuai dengan Surat Keputusan Nomor 871/2008 menetapkan Bio Farma sebagai penerima bantuan (hibah) pembangunan fasilitas riset terpadu produksi vaksin Flu burung,'' ucapnya.
''Sampai dengan saat ini proyek tersebut belum diserahterimakan kepada Bio Farma dan barang-barang yang terkait proyek tersebut sepenuhnya dimiliki Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,'' tambah Nurlaela. Ia juga menegaskan bahwa pada tanggal 6 Agustus 2012, tidak ada penggeladahan di Bio Farma.
Dikatakan Nurlaela, bahwa pada 6 Agustus merupakan hari yang bersejarah.
''Kemarin kami seluruh karyawan merayakan ulang tahun Bio Farma ke-122 tahun dengan kesederhanaan dan hikmah, sebagai bentuk syukur kami,'' ucapnya.