Rabu 15 Aug 2012 15:53 WIB

KPK Kaji Testimoni Antasari

 Mantan Ketua KPK, Antasari Azhar.
Foto: Republika/Edwi Dwi Putranto
Mantan Ketua KPK, Antasari Azhar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesaksian mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, mengenai pertemuan di Istana sebelum pencairan dana talangan Bank Century menjadi bahan kajian KPK.

"Testimoni itu bisa dijadikan bahan kajian. Sejauh ini kasusnya masih dalam tahap penyelidikan," kata Ketua KPK, Abraham Samad, di gedung KPK, Jakarta, Rabu.

Saat ditanya apakah kesaksian tersebut dapat menjadi barang bukti tambahan dalam penyelidikan kasus Century, Abraham mengatakan bahwa ia masih harus menunggu informasi dari tim satuan tugas (satgas) Century dari KPK. Dia mengaku belum mengetahui lebih jauh mengenai keberadaan informasi yang diketahui tim Satgas.

Juru Bicara KPK, Johan Budi, sebelumnya mengatakan bahwa KPK masih mendalami kasus tersebut. "Kalau kasusnya tidak di media, bukan berarti KPK tidak melakukan pengusutan. Sejauh ini sudah ada ratusan orang yang diperiksa oleh KPK dalam kasus Century," ucap Johan.

Dalam kesaksiannya, Antasari menyatakan bahwa ia diundang ke Istana pada Oktober 2008 untuk membahas menyalurkan dana talangan Bank Century senilai Rp 6,7 triliun. Selain Antasari, pertemuan itu juga dihadiri pejabat negara lain seperti Menko Perekonomian Boediono, Kapolri Bambang Hendarso Danuri, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Menko Polhukam Widodo AS, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa, Ketua BPK Anwar Nasution, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Kepala BPKP Condro Irmantoro, Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng dan Denny Indrayana yang saat itu menjabat sebagai Staf Khusus Presiden.

Namun, Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menegaskan bahwa rapat itu adalah koordinasi untuk membahas berbagai hal supaya tidak terjadi pelanggaran hukum dalam menangani krisis pada saat itu.

"Tidak berarti bahwa itu kemudian diartikan sebagai suatu rapat untuk penanganan bailout Bank Century," tuturnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement