REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Subsidi kebutuhan energi negara untuk listrik dan bahan bakar minyak terlalu besar yang hampir mencapai Rp 300 triliun. Demikian kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis malam.
"Apalagi, harga minyak mentah Indonesia (ICP) tinggi sampai 128 dolar Amerika per barel," kata Menteri usai menghadiri acara pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk penyampaian keterangan Pemerintah atas RUU Tentang RAPBN 2013 beserta Nota Keuangannya di depan Rapat Paripurna DPR RI di Jakarta, Kamis malam.
Jero Wacik mengatakan subsidi itu akhirnya tidak produktif. Karena dalam praktiknya, banyak yang tidak tepat sasaran.
"Subsidi itu seharusnya ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Tapi, terus terang kita sulit untuk mengendalikannya," katanya
Jero mengatakan pihak yang banyak mengambil manfaat subsidi adalah masyarakat ekonomi menengah sampai orang kaya. "Masyarakat dengan penghasilan tinggi malah masih mengambil subsidi," kata Menteri.