Sabtu 18 Aug 2012 02:25 WIB

AS Peringatkan Warganya Risiko Serangan di Lebanon

Ilustrasi.
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT - Amerika Serikat Jumat memperingatkan bahwa warganya menghadapi ancaman yang meningkat bagi keamanan mereka di Lebanon termasuk kemungkinan penculikan atau serangan-serangan teroris.

"Kedubes AS telah menerima laporan-laporan tentang kemungkinan yang meningkat serangan terhadap warga AS di Lebanon," kata kedubes itu dalam satu pernyataan.

"Kemungkinan ancaman itu termasuk penculikan, aksi kekerasan, peningkatan sengketa-sengketa keluarga atau permukiman, serta warga AS jadi sasaran serangan-serangan teroris di Lebanon."

Kedubes itu juga mengumumkan penangguhan program Fulbright and English Language Fellow Deplu di Lebanon, menghentikan proyek riset singkat dan bantuan pengajaran bagi para mahasiswa Universitas AS dan para pengajar di Lebanon. "Personil kedubes tetap berada dalam larangan ketat bepergian, dan semua warga didesak meningkatkan tindakan keamanan tambahan," katanya.

Lebanon dilanda kekhawatiran keamanan yang meningkat setelah serangkaian penculikan pekan ini untuk membalas insiden-insiden di Suriah, mengigatkan kejadian yang pernah dihadapi negara itu dalam perang saudara tahun 1975-1980 yang masih membekas.

Beberapa negara Teluk yang kaya minyak telah memerintahkan warga mereka meninggalkan segera Lebanon sehubungan dengan ancaman-ancaman itu, terutama terhadap 

Arab Saudi dan Qatar yang pemerintah-pemerintah mereka adalah musuh-musuh keras pemerintah Damaskus.

Turki juga menganjurkan para warganya Jumat menghindari kunjungan yang tidak perlu ke Lebanon setelah penculikan-penculikan yang termasuk dua warga Turki.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement