REPUBLIKA.CO.ID, QUITO--Ratusan warga Ekuador turun ke jalan sebagai dukungan terhadap pemerintah mereka memberikan suaka politik bagi pendiri WikiLeaks, Julian Assange. Ekuador sebelumnya menyatakan kemarahan atas ancaman Inggris yang akan menyerbu Kedutaan Besar Ekuador, di mana Assange bersembunyi, ancaman yang akhirnya ditarik oleh London.
"Kami di sini untuk mendukung keputusan benar sepanjang masa berupa pemberian suaka kepada Julian Assange," ujar seorang pengacara, Betty Wanda, di antara kerumunan massa di luar istana kepresidenan, di Quito, Senin (20/8).
Wanita berusia 28 tahun itu juga menentang reaksi bermusuhan Inggris yang dilakukan demi mendukung AS.
Banyak peserta protes pada Senin itu mengenakan bandana berwarna dengan gambar Assange dengan pesan berbunyi," Tanpa kebebasan berekspresi sejatai, tak akan ada kedaulatan."
"Saya mendukung presiden 100 persen karena saya meyakini ada kebebasan berbicara di Ekuador. Namun juga harus ada kebebasan berbicara di tingkat internasional dan jurnalis yang memiliki tugas signifikan seperti halnya Assange tidak boleh disensor," ujar seorang demonstran lain, Christian Cuchi, 27 tahun.
Selain aksi dukungan, ada pula protes kecil di luar Kedutaan Besar Inggris di Quito. Sementarai itu di sejumlah sudut kota, grafiti dengan tema dukungan terhadap Correa bermunculan.