Rabu 22 Aug 2012 14:27 WIB

Ribuan Peziarah Kunjungi Perkampungan Babussalam Langkat

 Tuan Guru Syekh Haji Hasyim Al-Sarwani (kanan).
Foto: pdam-tirtanadi.com
Tuan Guru Syekh Haji Hasyim Al-Sarwani (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, LANGKAT – Ribuan peziarah kunjungi perkampungan Babussalam di Desa Besilam, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, untuk bertemu Tuan Guru Babussalam Syekh Haji Hasyim Al-Sarwani.

"Sejak empat hari ini Tuan Guru Babussalam terus dikunjungi masyarakat dalam rangka melaksanakan Lebaran 1433 Hijriah," kata salah seorang anak Tuan Guru Babussalam, Haji Zamroni, Rabu (22/8).

Para peziarah itu terus berdatangan dari berbagai daerah yang ada seperti Langkat, Binjai, Medan, Aceh, maupun dari Riau. Mereka berkunjung ke Tuan Guru Syekh Haji Hasyim Al-Sarwani, untuk bersalaman, sekaligus meminta nasihat.

“Selain itu, para peziarah juga melakukan ziarah ke makam Tuan Guru Babussalam yang pertama, Almarhum Syekh Abdul Wahab Rokan Al-Qhalidy Naqsabandy,” kata Zamroni.

Para peziarah yang berdatangan itu ada mempergunakan sepeda motor, mobil maupun naik bus. Zamroni mengatakan, selain berziarah pada Tuan Guru dan ke makam Tuan Guru, para masyarakat yang datang juga melaksanakan shalat Dzuhur dan Ashar berjamaah di masjid besar Babussalam.

Salah seorang peziarah dari Medan, Ibrahim, mengatakan hampir setiap tahun dia bersama keluarganya berkunjung ke kediaman Tuan Guru Babussalam. "Kadang-kadang kami datang membawa keluarga kami lainnya, hanya untuk bersalaman dengan Tuan Guru," ujarnya.

Sementara itu, dari pantauan di lapangan terlihat masyarakat ramai mengunjungi makam Tuan Guru. Setelah itu, mereka juga berbelanja berbagai keperluan ibadah lainnya. Ada yang membeli topi lobe, tasbih, serban, dan minyak gosok khas Babussalam. Ada pula yang membawa air mineral yang sudah didoakan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement