REPUBLIKA.CO.ID, DERA ISMAIL KHAN, PAKISTAN -- Serangan rudal dari pesawat tak berawak Amerika Serikat kembali menargetkan satu wilayah di Pakistan.
AFP melaporkan, serangan pesawat mata-mata AS itu menargetkan tiga kompleks gerilyawan pada Jumat dan menewaskan sedikitnya delapan pemberontak di wilayah kesukuan Pakistan yang bergolak dekat perbatasan Afghanistan.
"Pesawat tak berawak AS menembakkan enam rudal, dua masing-masing pada tiga kompleks gerilyawan, menewaskan delapan pemberontak," kata seorang pejabat senior keamanan kepada AFP yang tak mau menyebutkan namanya.
Serangan-serangan itu menargetkan tiga kompleks berdinding di Shawal Valley, yang berada di kawasan Waziristan Selatan di perbatasan dengan Afghanistan. Daerah itu telah lama dikenal sebagai tempat perlindungan bagi gerilyawan.
Pejabat keamanan lainnya membenarkan adanya serangan dan korban, dan menambahkan bahwa identitas yang tewas belum diketahui. Namun dia mengatakan jumlah kematian bisa bertambah.
"Kami secara bertahap mendapatkan informasi dari daerah serangan baru, yang bergunung-gunung dan ditutupi oleh hutan lebat," katanya.
Serangan di desa Tundar di Waziristan Utara, yang dikenal sebagai benteng Taliban dan Al Qaida, terjadi sehari setelah Pakistan memanggil seorang diplomat AS memrotes atas serangan, dan menyebut mereka "melanggar hukum".
Serangan pesawat tak berawak sangat kontroversial di Pakistan, di mana ada kemarahan atas korban sipil dan menganggapnya sebagai pelanggaran kedaulatan Pakistan.