Rabu 29 Aug 2012 23:27 WIB

Distro 'Hitler' Bikin Berang Yahudi India

Toko baju 'Hitler' di India.
Toko baju 'Hitler' di India.

REPUBLIKA.CO.ID, ACHEMABAD -- Sebuah toko baju di Kota Achemabad, Provinsi Gujarat, India, membuat berang komunitas Yahudi. Mereka naik pitam lantaran si pemilik toko menggunakan nama 'Hitler' sebagai nama toko bajunya. Komunitas Yahudi India meminta si pemilik toko mengubah nama toko tersebut.

Lucunya, si pemilik mengaku tidak tahu siapa tokoh Hitler itu dan ia meminta ganti rugi sebelum nama gerainya diubah kepada komunitas Yahudi India. The Daily Mail, Rabu (29/8), melaporkan Rajesh Shah, si pemilik toko baju mengaku sama sekali tidak tahu sosok pemimpin Partai Nazi Jerman itu. Rajesh mengaku nama tersebut diberikan kakeknya, Manish Chandani.

Kendati demikian, Rajesh menyatakan tidak bermaksud menyinggung pihak manapun saat memberikan nama gerainya. "Saat saya mengurus izin dagang, saya cuma tahu Hitler adalah seorang pria galak. Baru-baru ini saya tahu siapa Hitler setelah membaca di Internet," papar Rajesh.

Tapi komunitas Yahudi terusik dengan nama toko milik Rajesh. Pekan lalu jemaat sinagog di kota Achemabad menyambangi toko Rajesh. Dalam pertemuan itu komunitas Yahudi menjelaskan kepada Rajesh siapa itu Hitler. "Kami meminta desain nama toko diubah. Tetapi pemilik mengatakan nama toko itu justru baik lantaran menarik banyak pelanggan baru sejak dibuka," sebut seorang jemaat sinagog yang identitasnya dirahasiakan.

Rajesh bersikukuh mengenakan nama 'Hitler' sebagai nama tokonya. Ia siap mengubah nama gerainya jika diberi ganti rugi yang sepadan. Sebab, Rajesh mengaku sudah menghabiskan 454 pound sterling (setara Rp 6,8 juta) untuk membuat papan reklame, kartu nama, dan pamflet, dan seluruh label baju di toko itu.

Keberatan komunitas Yahudi India terhadap penamaan toko milik Rajesh tak lain karena mereka mengklaim Hitler memimpin Nazi melakukan pembantaian kepada umat Yahudi atau terkenal dengan istilah Holocaust di Eropa saat Perang Dunia II berkecamuk. Hitler memerintahkan membangun beberapa tempat-tempat untuk menghabisi umat Yahudi. Namun, peristiwa Holocaust hingga kini masih menjadi perdebatan. Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menegaskan peristiwa Holocaust adalah kebohongan terbesar dalam sejarah.

Adolf Hitler adalah pemimpin Partai Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei atau disingkat Nazi pada akhir 1930-an. Ia menjabat Kanselir Jerman pada 1939 hingga 1945. Ia dikenal sebagai seorang diktator yang menyeret Jerman menjadi salah satu pelaku Perang Dunia II.

sumber : The Daily Mail
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement