Kamis 18 Jul 2024 16:49 WIB

Hitler Ternyata Punya Darah Yahudi, Benarkah?

Haplogroup dominan kedua pada Hitler ternyata juga banyak ditemui pada Yahudi

Red: A.Syalaby Ichsan
Adolf Hitler
Foto: Daily Quenchers
Adolf Hitler

REPUBLIKA.CO.ID, Kebencian bangsa Yahudi terhadap Adolf Hitler tampaknya harus ditinjau ulang. Sejumlah penelitian mengungkap kemungkinan dalam tubuh Hitler mengalir darah Yahudi dan Afrika Utara. Pernyataan itu disampaikan sesuai hasil tes DNA terhadap kerabat pemimpin Nazi tersebut yang menunjukkan adanya hubungan biologis Hitler dengan ras yang paling dibencinya selama Perang Dunia II itu.

Adalah Jean Paul Mulders, wartawan majalah Knack dari Belgia, dan Marc Vermeeren, seorang sejarawan, melakukan penelitian dengan memanfaatkan uji DNA terhadap 39 kerabat sang fuhrer awal tahun ini. Mulders dan Vermeeren telah mengungkapkan adanya puluhan warga Austria punya kekerabatan dengan Hitler. Mereka banyak tinggal di kawasan pedesaan Waldviertel, tempat tinggal dari ayah Hitler Alois, ibunya Klara, dan nenek Hitler, Maria Anna Schicklgruber.

Baca Juga

Setelah Perang Dunia II, pemakaian nama Hitler menghilang dan kerabat diktator itu mengganti nama keluarga mereka. Beberapa orang di Waldviertel masih memakai nama yang mirip seperti Hiedler dan Huettler. Mulders berhasil meyakinkan kerabat Hitler untuk diambil sampel DNA dari saliva atau cairan mulut.

photo
Foto yang diklaim sebagai Adolf Hitler (kanan) saat berada di Kolombia pada 1955. - (cia.gov)

Beberapa orang yang diteliti termasuk petani Austria, Nobert H (kemungkinan nama samaran) yang terbilang masih sepupu Hitler. Uji DNA juga dilakukan terhadap Alexander Stuart Houston, cucu dari kemenakan perempuan Hitler yang tinggal di Long Island, Amerika Serikat. Untuk tiga kerabat Hitler yang tinggal di Long Island, Mulders mendapatkan sampel DNA dari jejak cairan mulut pada serbet makan. Mulders harus menguntit Alexander Stuart Houston selama tujuh hari sampai dia menjatuhkan sesuatu yang menurut Mulders menuntunnya pada DNA Hitler.

Uji DNA dilakukan dengan sangat hati-hati untuk memperoleh hasil yang tepat. Dari uji DNA kerabat Hitler itu didapatkan sebuah kromosom yang disebut haplogroup E1b1b (Y-DNA) yang dianggap jarang muncul pada populasi penduduk di Jerman, bahkan di daratan Eropa Barat sendiri. Haplogroup adalah kelompok kromosom yang merupakan identitas genetik yang menjadi 'sidik jari genetis' untuk menentukan asal-usul populasi.

Haplogroup E1b1b yang dominan pada Hitler banyak ditemui pada 25 persen populasi orang Yunani dan Sisilia yang mendapatkan genetik itu dari Afrika Utara. Kemudian, 50-80 persen dari populasi Afrika Utara juga menyumbang haplogroup dominan pada Hitler, terutama yang banyak ditemui pada suku Berber di sepanjang Afrika Utara. Yang lebih mengejutkan, haplogroup dominan kedua pada Hitler ternyata juga banyak ditemui pada Yahudi, terutama kelompok Ashkenazi.

Contoh seperti ini banyak terjadi di Maroko, Aljazair, Libya, dan Tunisia, termasuk kelompok Yahudi Ashkenazi dan Yahudi Sephardic, kata Vermeeren seperti dikutip surat kabar Inggris Daily Mail.

Ashkenazi merupakan kelompok Yahudi terbesar yang berasal dari kawasan Eropa Timur. Sedangkan Sephardic merupakan kelompok Yahudi yang tersebar di kawasan Spanyol dan Prancis. Kelompok Yahudi minoritas yang tinggal di Timur Tengah dan Afrika Utara disebut Mizrahi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement