Jumat 31 Aug 2012 13:01 WIB

Dialog Sufisme: Pemahaman Secara Mendalam (1)

Ilustrasi
Foto: blog.science.gc.ca
Ilustrasi

Pertanyaan 1: Untuk berapa lama Sufisme hidup?

Jawaban: Sufisme selalu hidup. Hal itu dipraktikkan secara sangat luas dan beragam; kulit luar dari perbedaan tersebut, kurangnya informasi telah menyesatkan ke dalam pemikiran bahwa mereka secara esensial berbeda.

Pertanyaan 2: Apakah Sufisme merupakan makna bagian dalam dari Islam, atau apakah hal itu merupakan aplikasi yang lebih luas?

Jawaban: Sufisme adalah pengetahuan dengan jalan mana manusia dapat menyadari dirinya sendiri dan mencapai keabadian. Kaum Sufi dapat mengajar dengan (menggunakan) suatu kendaraan (sarana), apa pun namanya. Kendaraan religius, sepanjang sejarah telah digunakan dengan bermacam nama.

Pertanyaan 3: Mengapa seseorang harus mempelajari Sufisme?

Jawaban: Karena dia diciptakan untuk mempelajarinya; itulah langkah berikutnya.

Pertanyaan 4: Namun banyak orang percaya bahwa ajaran-ajaran yang bukan disebut Sufisme merupakan langkah mereka yang berikutnya.

Jawaban: Ini disebabkan oleh kepelikan umat manusia yang memiliki dua bentuk pemahaman: Pemahaman lebih Tinggi dan Pemahaman yang Kurang. Pemahaman lebih Tinggi adalah apabila seseorang ingin mengerti tetapi sebagai gantinya mengembangkan hanya suatu keyakinan bahwa jalan tertentu adalah benar.

Pemahaman yang Kurang merupakan bayangan dari Pemahaman lebih Tinggi. Seperti halnya bayangan, hal itu adalah suatu penyimpangan dari kenyataan, mempertahankan hanya sebagian dari yang asli.

(Rais Tchaqmaqzade)

sumber : Media Isnet/Jalan Sufi
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement