REPUBLIKA.CO.ID,NEW DELHI -- Cina berusaha kian melebarkan pengaruh ke negara-negara Asia, termasuk yang ada di wilayah Selatan. India berusaha mengadang pengaruh ini. Menteri Pertahanan Cina Liang Guanglie dalam kunjungannya ke India, Ahad (2/9), berusaha meredam kekhawatiran India. Ini adalah kunjungan pertama dalam delapan tahun terakhir.
Liang tiba di Mumbai setelah bertandang ke Sri Lanka, yang terletak di sebelah selatan wilayah pantai India dan merupakan rute dagang penting. Ia ingin menenangkan India yang memandang Cina berusaha memperkuat pembiayaan infrastruktur dan kekuatan militer negara tetangganya dari Pakistan hingga Maladewa. “Cina memandang penting hubungan dengan negara-negara Asia Selatan dan berkomitmen menjalin kemitraan harmonis,'' katanya dalam pidatonya di depan tentara Sri Lanka. Sejumlah kalangan dalam komunitas internasional, jelas Liang, mencurigai Cina sedang menyusun rencana ekspansi dengan kekuatan militernya.
Mereka aktif menyebarluaskan mengenai apa yang disebut dengan teori ancaman Cina. Tentara Cina berusaha membangun persahabatan yang baik dengan semua teman guna memelihara stabilitas dan keamanan kawasan. Liang mengatakan, Cina tak menargetkan negara tertentu. Perjalanannya ke Colombo adalah membina persahabatan, termasuk dalam bidang militer.
Saat berada di Sri Lanka, Cina menunjukkan kemurahan hatinya seperti pada negara-negara Afrika. Liang menjanjikan 12 juta dolar AS bantuan militer untuk negara ini. Ini adalah tambahan dari miliaran dolar yang pernah digelontorkan saat membantu Presiden Mahinda Rajapaksa memenangkan perang sipil selama 25 tahun serta membangun kembali jalan dan pelabuhan yang porak-poranda
Sebagai negara tetangga dan sama-sama dikelompokkan ke dalam negara besar, India dan Cina mempunyai hubungan kompleks. Perdagangan berkembang di tengah kekhawatiran Cina akan kedekatan India dengan Amerika Serikat (AS). Hubungan niaga per tahunnya mencapai angka 75,5 miliar dolar AS. Beberapa dekade lalu, hanya berkisar 3 miliar dolar AS.
Ingatan India atas pertempuran di perbatasan dua negara setengah abad lalu masih belum terhapus. Meski 15 kali permbicaraan tingkat tinggi digelar untuk menyelesaikan perbatasan Himalaya, kedua negara tak mau mundur dari klaim masing-masing. Tak heran dalam delegasi ke India, Liang membawa serta Yang Jinshan, komandan distrik militer Tibet, yang masuk wilayah Himalaya.
Terakhir kali menteri pertahanan Cina pergi ke India pada 2004. Sejak itu, Beijing membelanjakan miliaran dolar AS untuk membangun lintasan kereta api, jalan, dan perlengkapan militer di Tibet. India pun mengeluarkan dana yang besar guna memperkuat pertahanannya di perbatasan itu. Para pengamat mengatakan, tur Liang ke India bertujuan menunjukkan Cina melanjutkan hubungan tanpa ketegangan.
Dalam tur selama empat hari di India, Liang akan bertemu dengan Menteri Pertahanan India AK Anthony, membicarakan keamanan perbatasan, dan kemungkinan mengumumkan putaran baru latihan militer bersama. Mereka diyakini pula akan mendiskusikan negara tetangga masing-masing, Afghanistan dan Pakistan, termasuk tantangan keamanan di Afghanistan dan Pakistan setelah pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara pergi pada 2014.
Jayadeva Ranade, pakar tentang Cina, mengatakan sikap hangat Cina pada India akhir-akhir ini mencerminkan perhatian mereka pada eskalasi militer di Laut Cina Selatan dan didasari atas pandangan India didorong oleh AS untuk ikut dalam penyelesaian sengketa di wilayah itu.