REPUBLIKA.CO.ID, Sedangkan olahraga kebugaran, awalnya Lisa menekuni secara otodidak. Lalu ia memperdalam dengan belajar pada beberapa instruktur di Bandung.
Untuk menambah wawasan, istri Mahar Irsan ini mengikuti berbagai seminar kebugaran, baik tingkat nasional maupun internasional.
Puncaknya, Lisa belajar kebugaran di Fitness Institute Australia setelah lulusan dari kuliah di jurusan Geofisika dan Meteorologi ITB. “Di sana saya baru benar-benar mengerti mengenai olah tubuh,” ungkapnya.
Terjun sebagai instruktur kebugaran ternyata tidak mudah. Beberapa kali Lisa ditolak saat melamar sebagai instruktur di pusat-pusat kebugaran.
Padahal, secara keilmuan dan jam terbang, kemampuannya tidak diragukan lagi. Alasannya, karena perempuan yang berhobi menari ini mengenakan kerudung. Mereka menganggap berjilbab membatasi aktivitas.
“Percayalah, berkerudung tidak membuat kita ‘mati gaya’. Aktivitas dan kegiatan apa pun bisa tetap berkerudung, termasuk juga berolahraga,” ujar Lisa mantap.
Sebagai instruktur kebugaran, Lisa tidak pernah menanggalkan kerudungnya. Justru dia menciptakan fashion pakaian olahraga untuk para Muslimah. “Sekarang model jilbab banyak,” katanya.
Jilbab untuk olahraga, menurut dia, adalah yang berbahan menyerap keringat dan tidak licin. Bahannya bisa dari kaus atau katun dengan warna, sesuai selera.