REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penyidik Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) mengungkapkan pelaku teroris, Muhammad Toriq (32), melakukan ibadah secara eksklusif. Dia tidak ingin beribadah bersama warga sekitar.
"Toriq tidak mau bercampur dengan warga setempat atau ibadahnya sendiri terpisah dengan orang lain," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, di Jakarta, Kamis.
Rikwanto mengatakan Toriq memiliki kepribadian tertutup sejak memasuki usia remaja. Toriq juga kerap menyendiri di kamarnya yang diduga melakukan perakitan bom dan tempat menyimpan bahan peledak.
Ibu kandung Toriq, Iyot, mengatakan kepada pihak kepolisian bahwa dirinya sempat menanyakan soal keberadaan material dan alat yang diduga untuk merakit bom. Namun, Toriq hanya menjawab alat tersebut untuk dikirim ke Ambon.
"Dari keterangan ibu, pernah ditanya buat apa, dia bilang buat dibawa ke Ambon,'' katanya. ''Apakah benar atau tidak, itu masih diselidiki."