Sabtu 08 Sep 2012 06:08 WIB

Manuver Iran Hadapi Sanksi Barat 1 Juli (3-habis)

Kapal tanker Iran bersandar di pelabuhan.
Foto: Maritime Security Asia
Kapal tanker Iran bersandar di pelabuhan.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN--Meski faktanya menyulitkan, sanksi AS juga memberi kesempatan bagi perusahaan asuransi lokal Iran untuk berkembang dan makin menerjuni bisnis pelayaran.‭ ‬Salah satunya adalah perusahaan asuransi lokal Kish Protection and Indemnity‭ (‬Kish P&I‭)‬.‭

“Saat ini banyak tanker-tanker raksasa pengirim minyak Iran berada di bawah jaminan perusahaan asuransi lokal,‎” ‏ujar Direktur pelaksana Kish P&I, Mohammad Reza Mohammadi Banayee. Asuransinya pun,‭ ‬imbuhnya,‭ ‬siap memberikan layanan kepada‭ ‬13‭ ‬tanker lagi dalam waktu dekat.

Perusahaan kapal tanker swasta‭  ‬terbesar di Iran,‭ ‬National Iranian Tanker Company‭ (‬NITC‭) ‬juga  banting setir ambil jalan alternatif.‭ ‬Setelah kehilangan asuransi dari perusahaan Eropa dan AS,‭ ‬NITC  langsung menjaminkan kapal-kapal tankernya ke perusahaan asuransi lokal Iran dan di di Asia.

Sanski AS dan EU terhadap Iran memang tidak memiliki hak untuk mengatur perusahaan-perusahaan asuransi Asia.‭ Celah ini pun‬ dimanfaatkan salah satu negara pembeli yang sangat membutuhkan minyak Iran,‭ siapa lagi kalau bukan ‬ Jepang.

Bulan lalu,‭ ‬Jepang bahkan menekan Undang-undang yang mengatur agar pemerintah bisa memberikan jaminan asuransi bagi kapal-kapal tanker yang mengangkut minyak Iran.‭ ‬Dalam UU tersebut,‭ ‬pemerintah Jepang bakal mengucurkan dana asuransi sampai US‭ ‬$‭ ‬7‭ ‬milyar bagi tiap kapal tanker yang mau mengangkut minyak mentah Iran ke negaranya.

UU ini memang bertentangan dengan semangat sanksi ekonomi AS dan EU.‭ ‬Tapi Jepang tak peduli karena negaranya sangat  butuh minyak Iran.

‎Bukan hanya di sektor asuransi, ‬kapal-kapal tanker Iran juga menggunakan taktik penyamaran.‭ ‬Sebulan lalu misalnya,‭ ‬sejumlah besar armada supertanker Iran mendadak lenyap dari peta navigasi pelayaran.

Mereka kemudian muncul kembali di lautan,‭ ‬tapi sudah dengan cat baru,‭ ‬nama baru,‭ ‬bendera baru dan juga pelabuhan asal baru.‭ ‬Nama kapal-kapal itu berganti.‭ ‬Misalnya Dari Hoda jadi Honar,‭ ‬dari Nesa jadi Precious,‭ ‬atau dari Victory menjadi Truth.‭

Bendara Iran pun diganti menjadi bendera Malta,‭ ‬Siprus,‭ ‬Tanzania,‭ ‬hingga negara kepulauan di Lautan Pasifik.‭ ‬Aksi ini bisa dibilang episode terkini‭  ‬kucing-kucingan antara Teheran dan Barat yang selalu berupaya melacak jejak ekspor minyak Iran.

sumber : Guardian/Bloomberg/AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement