Selasa 11 Sep 2012 22:58 WIB

Yaman Klaim Bunuh Pemimpin Alqaidah

Pemimpin Alqaidah, Said Ali al-Shihri, dilaporkan tewas dalam operasi tentara di Yaman selatan.
Foto: Reuters
Pemimpin Alqaidah, Said Ali al-Shihri, dilaporkan tewas dalam operasi tentara di Yaman selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, Pihak berwenang Yaman mengatakan telah menewaskan seorang pemimpin Alqaidah regional menjelang peringatan serangan teroris 11 September. Website berita Kementerian Pertahanan mengatakan, tentara menewaskan Said al-Shihri dalam operasi di Yaman selatan.

"Teroris Saudi, Said al-Shihri, orang kedua dalam al Qaeda, tewas dalam operasi oleh militer di Hadramawt," demikian dilaporkan. "Enam teroris lainnya yang mendampinginya juga tewas."

Website itu tidak menyebutkan kapal operasi dilancarkan. "Kematian Shihri merupakan pukulan telak bagi unsur-unsur teroris yang masih ada."

Seorang sumber suku mengatakan, sebuah operasi darat dilancarkan di Hadramawt, dimana keluarga Osama bin Laden berasal. Kematian Shihri tidak dapat ditegaskan secara independen.

Shihri lolos pada 20 September tahun lalu ketika pesawat-pesawat tak berawak Amerika melancarkan beberapa serangan udara di desa Al-Mahfad di provinsi Abyan di Yaman selatan. Ia dibebaskan dari Guantanamo di tahun 2007 dan diterbangkan ke Arab Saudi, dimana ia menjalani proram rehabilitasi.

Namun setelah menyelesaikan program itu, Shihri menghilang dan kemudian muncul lagi sebagai orang kedua Alqaidah di Semenanjung Arab, AQAP, yang sering dilukiskan Amerika sebagai yang paling berbahaya dari semua cabang Alqaidah di seluruh dunia.

Cabang-cabang Alqaidah di Arab Saudi dan Yaman bergabung dan membentuk AQAP yang berbasis di Yaman, yang diumumkan Januari 2009. AQAP dikaitkan dengan rencana pemboman Natal 2009 dimana sebuah bom disembunyikan di pakaian-dalam seorang penyerang yang warga Nigeria, tapi gagal diledakkan di sebuah pesawat yang menuju ke Detroit.

Kelompok itu juga dicurigai terlibat dalam percobaan 2010 untuk meledakkan pesawat-pesawat kargo yang menuju Amerika

dengan bahan peledak yang disembunyikan dalam cartridge printer. Pada 2011, AQAP memanfaatkan kelemahan pemerintah pusat di ibukota Yaman, Sanaa, selama aksi protes menentang presiden Ali Abdullah Saleh untuk memperluas kehadirannya di negara itu.

Tapi pada bulan Mei, militer melancarkan offensif besar-besaran, memaksa al Qaeda menarik diri dari kota-kota di Abyan. Pengganti Ali Abdullah Saleh, Presiden Abdrabuh Mansur Hadi, telah berjanji akan menumpas militan sejak ia mulai berkuasa pada Februari.

sumber : www.radioaustralia.net.au
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement