Rabu 12 Sep 2012 16:59 WIB

Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin, Arsitektur Mughal dan Italia (3)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.
Foto: trekearth.com
Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.

REPUBLIKA.CO.ID, Bagian dalam ruangan masjid khusus untuk tempat ibadah shalat bagi umat Muslim. Denah ruang shalat utama ini berpola segi empat panjang dengan sisi terpanjang di kiri-kanan atau sisi utara-selatan sejajar dengan arah kiblat.

Kemungkinan besar bentuk denah yang berbeda dengan kebanyakan bangunan masjid klasik ini mendapat pengaruh arsitektur gereja kuno, yang selalu menggunakan bentuk memanjang.

Pada ujung sisi-sisi utara dan selatan (sisi terpanjang) dari ruang shalat utama terdapat empat buah menara kecil berpenampang segi delapan. Puncak setiap menara dihias dengan kubah bawang kecil model India kuno.

Di dalam keempat menara kecil ini terdapat tangga spiral. Tangga ini menuju ke balkon dan mengelilingi ruang-ruang di bagian atas ruang shalat utama membentuk mezanin berlantai empat. Ruang-ruang di atas bagian belakang diperuntukkan bagi jamaah wanita.

Di bagian depan (timur) masjid samping utara dan selatan masing-masing terdapat portico (serambi yang bertiang). Portico yang terdapat di bagian depan digunakan sebagai pintu masuk utama menuju ke dalam masjid. Sedang portico yang berada di samping utara dan selatan difungsikan sebagai pintu masuk samping dari arah Kampong Sungai Kedayan.

Interior Nan Menawan

Mihrab Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin berbentuk segi empat dan ukurannya relatif cukup besar. Konstruksi dan bentuk mihrabnya identik dengan portico—segi empat menempel pada dinding. Masing-masing sudutnya mempunyai menara dengan kubah kecil model India klasik seperti menara lainnya.

Selain itu, bagian mimbar juga dilengkapi dengan tangga dari marmer. Pada bagian pelataran di atasnya terdapat kursi khatib. Di atas kursi ada tiang untir dan pelengkung patah, identik dengan yang ada pada selasar.

Bagian bertingkat dalam ruang shalat disangga oleh kolom-kolom berderet dengan jarak 2,4 meter mengelilingi ruang shalat utama pada sisi kiri-kanan dan belakang. Kolom-kolom tersebut berpenampang segi empat bujur sangkar berlapiskan marmer berwarna coklat tua kontras dengan warna cerah keputihan bagian dindingnya.

Di atas setiap kolom terdapat lampu dinding dan lengkungan berbentuk segitiga runcing, yang pada masing-masing sisinya terdapat tiga buah lengkungan. Bentuk seperti ini banyak terdapat pada arsitektur Islam abad ke-13 M di negara-negara sekitar Laut Mediterania.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement