Kamis 13 Sep 2012 17:02 WIB

Busana Muslim Kian Digandrungi Non-Muslim

Rep: Heri Purwata/ Red: Karta Raharja Ucu
Sejumlah model memeragakan busana muslim saat Moslem Fashion Festival 2011 di Royal Plasa Surabaya, Jumat (15/7). Perhelatan yang dikemas dengan sentuhan seni tersebut untuk menyambut datangnya Ramadhan.
Foto: ANTARA/Eric Ireng
Sejumlah model memeragakan busana muslim saat Moslem Fashion Festival 2011 di Royal Plasa Surabaya, Jumat (15/7). Perhelatan yang dikemas dengan sentuhan seni tersebut untuk menyambut datangnya Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Busana muslim tak hanya diminati kaum muslimin dan muslimat saja. Tak sedikit non-muslim yang mengekor dan mulai mengenakan busana muslim.

"Kondisi ini membuka peluang bisnis untuk membuat desain pakaian muslim," kata H Afif Syakur, desain terkemuka pada 'Dialog Pendidikan Desain Busana dan Batik' di Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII Yogyakarta, Kamis (13/9).

Dialog digelar bersamaan dengan peluncuran Pusat Studi Fashion Desain dan Batik. Selain itu, juga dibuka pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat umum.

Untuk memenangkan persaingan dalam berbisnis pakaian muslim motif batik, desainer harus bisa menciptakan produk unggulan. Ciri produk unggulan, pakaian bisa meningkatkan gengsi yang mengenakannya.

"Kalau dikenakan orang gemuk, bisa kelihatan langsing. Sebaliknya, bila dipakai orang kurus bisa kelihatan gemuk," timpal Afif yang juga anggota Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API).

Produk unggulan juga harus memiliki sifat mudah membikinnya, sulit dicontoh dan harganya mahal. Sehingga produk tersebut bisa memberi keuntungan yang besar bagi desainer.

Bagi desainer yang sudah menguasai bidangnya, menciptakan produk unggulan tidak terlalu sulit. "Jika menguasai bidang yang digeluti, pasti tahu cara membuatnya dengan mudah. Tetapi orang lain belum tentu bisa membuat apa yang menjadi produk unggulan kita," ujar Afif.

Selain itu menurut Afif, agar produk unggulan tidak cepat usang harus diciptakan secara berkelanjutan. Artinya, tidak seluruh produk unggulan dikeluarkan semuanya, tetapi harus dikeluarkan secara bertahap. Walhasil konsumen selalu menunggu produk unggulan terbaru.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement