Rabu 16 Oct 2024 09:17 WIB

Teknologi Digital Diharap Dorong Perkembangan Industri Modest Fashion

Perhelatan seperti JMFW mendorong perkembangan industri modest fashion.

JMFW 2025 dihelat di Hall 10 Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang, Banten, 9-12 Oktober 2024, diikuti puluhan desain Tanah Air.
Foto: dok Republika
JMFW 2025 dihelat di Hall 10 Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang, Banten, 9-12 Oktober 2024, diikuti puluhan desain Tanah Air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri fashion dalam negeri menyumbang lebih dari 18 persen dari total industri kreatif Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB). Kontribusi sebesar ini sangat menggembirakan.

Ditambah perkembangan teknologi digital, industri modest fashion diharapkan semakin meningkat dan berkembang. “Perkembangan teknologi digital membuka peluang bagi industri fashion Tanah Air. Para pelaku usaha di industri ini bisa memasarkan produknya melalui e-commerce,” ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Moga Simatupang, dikutip dari siaran pers, Rabu (16/10/2024).

Baca Juga

Karena itu Moga menilai gelaran seperti Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025 menandai momentum penting bagi perkembangan industri modest fashion

Indonesia. JMFW 2025 dihelat di Hall 10 Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang, Banten, 9-12 Oktober 2024, diikuti puluhan desain Tanah Air.

Menurut Moga, industri fashion di Indonesia tidak hanya berkembang dari segi volume, tetapi juga dalam hal inovasi. Tren yang berkembang saat ini menunjukkan adanya pergeseran ke arah produk-produk yang tidak hanya mengedepankan dari segi desain, tetapi juga produk yang mengutamakan keberlanjutan dan etika produksi. Selain itu, perkembangan teknologi digital seperti e-commerce dan media sosial telah membuka peluang baru bagi pelaku usaha modest fashion untuk memperluas pasar.

“Teknologi digital telah membuka pintu kesempatan baru bagi para desainer dan pelaku usaha modest fashion. Mereka kini dapat menjangkau konsumen dari berbagai penjuru dunia dengan lebih mudah dan efisien melalui platform digital. Hal ini juga mendukung transformasi bisnis yang lebih inklusif dan adaptif terhadap perubahan gaya hidup konsumen global,” ungkap Moga.

Moga menyampaikan Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia memiliki keunggulan dalam mengembangkan industri modest fashion. Hal ini terbukti dari kontribusi signifikan dari industri modest fashion yang menjadi salah satu penggerak utama di perekonomian nasional.

“Pada 2022, industri fashion menyumbang sekitar 18 persen dari total kontribusi industri ekonomi kreatif terhadap produk domestik bruto (PDB). Nilainya mencapai Rp 220 triliun. Industri ini juga menciptakan lapangan kerja bagi jutaan masyarakat Indonesia, mulai dari sektor produksi, distribusi, hingga pemasaran,” ujar Moga.

Moga optimistis industri modest fashion akan semakin berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan devisa negara, dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global. Moga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam terselenggaranya JMFW 2025. Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus mendukung perkembangan industri ini.

“JMFW 2025 adalah bukti, dengan semangat dan kolaborasi, kita dapat mewujudkan Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia,” katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement