REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Golkar tidak akan mengevaluasi pencalonan Ketua Umumnya, Aburizal Bakrie (Ical) sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden 2014 mendatang. Bagi Golkar, pencalonan Ical sudah final dan menjadi putusan bersama kader Golkar.
"Tidak ada lagi evaluasi," kata Bendahara Umum Partai Golkar, Setya Novanto kepada wartawan, di Kompleks MPR/DPR Senayan, Jumat (14/9).
Setya menepis isu Rapimnas Golkar pada 18 Oktober mendatang akan mengagendakan evaluasi pencapresan Ical. Menurutnya evaluasi hanya sekadar wacana. Rapimnas, kata Setya, akan membahas masalah-masalah substansial partai yang tidak berhubungan dengan pencalonan Ical.
Evaluasi Ical, beber Setya, sudah dilakukan dalam Rapimnas III sebelumnya. Dari evaluasi saat itu, Ical dianggap figur paling tepat mewakili Partai Golkar di Pilpres 2014.
Tak pelak, mengupayakan kemenangan Ical sebagai Presiden 2014 menjadi tanggungjawab bersama kader Partai Golkar. "Ini menjadi kepentingan dan tanggungjawab bersama Partai Golkar untuk menyosialisasi calon kita Pak ARB (Abu Rizal Bakrie)," imbuhnya.
Kendati demikian, Setya mengakui rendahnya elektabilitas Ical di sejumlah lembaga survei. Namun hal itu tak membuat Golkar khawatir, karena elektabilitas Ical seiring waktu semakin membaik. "Masih ada waktu 1,5 tahun lagi untuk menaikan elektabilitas," ujarnya yakin.
Lebih jauh Setya berharap seluruh kader Golkar bisa memanfaatkan sisa waktu sebelum Pilpres 2014 digelar. Para kader Golkar mesti lebih lebih hadir di masyarakat dan memberi arti bagi kehidupan bangsa.