Ahad 16 Sep 2012 06:23 WIB

Inilah 5 Penyebab Seseorang Jadi Putus Asa (2)

Rep: Hannan Putra/ Red: Heri Ruslan
Cover Buku
Cover Buku "Jangan Putus Asa dari Rahmat Allah"

REPUBLIKA.CO.ID, Diceritakan bahwa seorang Arab Badui memasuki satu rumah karena dia mendengar beberapa kali jeritan di dalam rumah tersebut, kemudian dia bertanya, “Suara apa itu? dikatakan kepadanya, “Seorang keluarga mereka meninggal.

Kemudian dia berkata, “Aku tidak melihat mereka kecuali seharusnya mereka meminta pertolongan kepada Tuhannya, menerima qadha (ketentuan)-Nya, dan mencintai pahala-Nya.

Dalam kitab “Mantsuml Hikam” dikatakan, “Orang yang sempit hatinya, maka akan lebar lidahnya (banyak mengumbar).”

Ahli ilmu juga mengatakan, “Janganlah kamu banyak mengeluh kepada temanmu, kembalikanlah olehmu kepada Pencipta dan bukan kepada makhluk. Karena orang yang tenggelam tidak akan mampu menyelamatkan orang yang tenggelam lainnya

4. Berputus asa dalam mencari jalan keluar dari musibah yang menimpanya. Selamanya dia berada dalam kegelisahan dan keputusasaan karena menangisi peristiwa yang telah terjadi, sehingga dia tidak memiliki kesabaran, dan tidak memiliki dada yang lapang.

Bahkan terkadang dia berkata, “Musibah yang dihadapi dengan kesabaran itu dianggap lebih besar dari dua musibah.”

Ibnu Rumi juga mengatakan, Wahai jiwa bersabarlah, karena hanya kesabaran itulah yang pantas dilakukan. Terkadang yang diharapkan itu tidak berhasil diraih, dan yang datang (diperoleh) sesuatu yang tidak diharapkan.”

5. Kurang waspada dalam menjaga keselamatan dan memelihara kenikmatan yang diperolehnya, sehingga dia melupakan keamanan dan ketenangan, dan menghambur-hamburkan kekayaan dan kejayaannya dalam hal-hal yang tidak bermanfa’at.

Dia menganggap bahwa bencana itu tidak akan datang setelah dia mapan dan berkecukupan. Orang yang demikian termasuk orang yang tidak mampu bersabar dalam menghadapi bencana, dan tidak akan bersyukur ketika mendapatkan kenikmatan.

Seandainya dengan pandangan tersebut dia membandingkan dengan bencana yang menimpa temannya dan menyamakan peristiwa yang dialaminya, maka dia akan meremehkan kesabaran sehingga ketenangan semakin menjauh darinya.

Sumber : Kenikmatan Kehidupan dunia dan Agama, Oleh : Al Imam Al Mawardi

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement