Selasa 18 Sep 2012 10:56 WIB

Teheran: Barat tak Bisa Jauhkan Minyak Iran dari Pasar Dunia

Menteri Perminyakan Iran Rostam Qasemi
Foto: outcomemag.com
Menteri Perminyakan Iran Rostam Qasemi

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN--Terlepas dari himpitan sanksi dan embargo yang dijatuhkan oleh AS dan Uni Eropa, Iran meyakini minyaknya tak bisa dipisahkan dari pasar dunia. Menteri Perminyakan Iran Rostam Qasemi, Senin (17/9), mengatakan  Barat sendiri pun tak bisa menghindari industri minyak Iran dari kebutuhan minyak dunia.

"Barat berusaha mengganggu ekspor dan penjualan minyak Iran dengan melakukan bermacam tekanan (atas negeri ini) dan menjauhkan Iran dari pasar global. Namun staf perminyakan Iran telah menggagalkan semua upaya ini," kata Qasemi sebagaimana dikutip Press TV.

Menteri itu mengatakan dunia telah melancarkan perang ekonomi melawan Iran dan sektor minyaknya. "Meskipun perang ini rumit dan musuh melancarkan upaya besar untuk berhasil, semua pejabat negeri ini berusaha sekuat mungkin untuk mempertahankan kehadiran Iran di pasar global dalam upaya menggagalkan tujuan musuh," kata Qasemi.

Merumuskan rencana pembangunan, menandatangani kontrak dan mendanai berbagai proyek yang berkaitan dengan minyak dan ladang gas yang berbagi dengan tetangga adalah solusi utama industri minyak Iran untuk menanggulangi perang ekonomi itu, tambah Qasemi.

"Berkat semua kebijakan ini, industri minyak Iran saat ini berada pada posisi terbaiknya," klaim Qasemi sebagaimana dikutip Xinhua .

Washington dan sekutunya di Eropa telah memberlakukan sejumlah sanksi selama bertahun-tahun atas Teheran sehubungan dengan program nuklir kontroversialnya. Di tengah upaya untuk menghalangi program nuklir Iran, yang jadi sengketa tersebut, Uni Eropa memberlakukan embargo ekonomi terhadap Teheran pada 1 Juli.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement