REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Prancis tengah  berunding dengan sekutunya untuk mengupayakan penetapan zona larangan terbang di Suriah untuk membantu pemberontak, yang diserang pasukan pemerintah, kata pejabat Prancis pada Jumat. "Banyak negara berusaha menetapkan zona larangan terbang, tapi untuk saat ini, jelas bahwa sangat sulit menetapkannya, karena beberapa alasan," katanya dalam kunjungan ke Washington.

"Kami sedang berunding dengan semua mitra kami, dengan Turki, dengan Amerika Serikat, dengan Inggris dan negara-negara lain," kata pejabat yang tidak bersedia namanya disebutkan. Tapo untuk saat ini tidak ada keputusan dibuat, katanya, dan menegaskan setiap tindakan seperti juga harus mendapat persetujuan dari Dewan Keamanan PBB, di mana tindakan itu mungkin akan menghadapi penentanganan keras dan negara-negara yang memiliki hak veto Rusia dan Cina.

"Itu adalah satu keputusan yang sangat rumit bagi alasan-alasan hukum dan bagi alasan-alasan praktis," kata pejabat Prancis itu. "Penilaian militer adalah ini sangat rumit.Ini harus dipertimbangkan dengan sangat hati-hati oleh Pentagon, oleh pejabat militer kami,militer Inggris dan Turki."

Setiap zona larangan terbang sebagian di Suriah akan dilaksanakan bagi alasan-alasan kemanusiaan untuk membantu rakyat yang terlantar di negara mereka ketika mereka berusaha melarikan diri dari konflik berdarah yang telah menewaskan sekitar 29.000 orang.

Dalam kunjungan ke Beirut pekan lalu Menteri Pertahanan Jean-Yves Le Drian mengesampingkan pengiriman senjata-senjata ke oposisi Suriah atau berusaha bagi pemberlakuan zona larangan terbang. ' "Satu zona larangan terbang di seluruh Suriah, atau sebagian dari wilayahnya, akan berarti memobilisasi begitu banyak alat yang kita harus lakukan dalam situasi perang," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika